Ketua Umum Badko HMI Sumatera Utara, M, Alwi Hasbi Silalahi mentakan, apabila benar ada oknum MN KAHMI melakukan intervensi terhadap konflik yang terjadi ditubuh HMI saat ini. Maka, MN KAHMI harus bertanggungjawab.
"Kuat dugaan, konflik yang terjadi pada tubuh HMI saat ini dikarenakan adanya intervensi yang dilakukan oleh oknum MN KAHMI. Bila itu benar, maka itu adalah catatan buruk kami pada MN KAHMI," kata Alwi Hasbi kepada wartawan, Rabu (24/3).
Soal seperti apa intervensi yang dilakukan oknum MN KAHMI, dijelaskan Alwi, oknum tersebut diduga kuat telah melakukan intervensi dan keberpihakan pada salah satu kepengurusan PB HMI yang saat ini berkelut dengan dualisme kepengurusan.
Selain itu, Hasbi juga menduga oknum MN KAHMI telah melakukan intervensi agar Kongres HMI XXXI cepat diselenggaran. Kongres HMI sendiri tengah berlangsung di Surabaya, Jawa Timur.
Padahal, katanya, situasi dan kondisi HMI yang saat ini terpecah tidak memungkinkan untuk kongres dilakukan sebelum terwujudnya rekonsiliasi dan penyatuan keduabelah pihak HMI.
"Adanya intervensi dan keberpihakan yang dilakukan oleh oknum MN KAHMI sebenarnya sudah lama, bahkan sebelum kongres ini digelar. Harusnya mereka tidak usah terlibat terlalu jauh apalagi sampai mengintervensi penyelenggaraan kongres," terangnya.
"Mereka tahu situasi HMI saat ini terbelah menjadi dua kepengurusan, harusnya mereka mendorong untuk rekonsiliasi, bukan malah memperkeruh suasana," sesalnya.
Hasbi juga menduga kuat intervensi yang dilakukan oknum MN KAHMI itu dikarenakan adanya kepentingan pihak tertentu untuk memenangkan salah satu calon ketua umum yang sudah dipersiapkan.
"Intervensi pelaksanaan kongres yang terburu-buru itu juga menimbulkan kecurigaan pada kita bahwa oknum MN KAHMI sedang bermain untuk memenangkan salah satu kandidat ketua umum yang telah dipersiapkan, itu jelas mencederai proses regenerasi dan marwah HMI. Hal itu jugalah yang mengakibatkan kongres ini tidak berjalan lancar," jelasnya.
Seharusnya, kata Hasbi, sebelum kongres, dualisme kepengurusan baik di PB, Badko, hingga cabang HMI harus diselesaikan terlebih dahulu.
"Baiknya juga dualisme di tubuh PB HMI, Badko hingga Cabang diselesaikan dulu sebelum kongres, agar kongres berjalan lancar dan peserta juga solid. Kongres ini terkesan sangat dipaksakan dan buru-buru sehingga mengakibatkan hancur-lebur, sementara itu dualisme terus berkepanjangan dan tidak selesai," bebernya.
Hasbi pun meminta pertanggujawaban Arya Kharisma Hardy sebagai penjabat ketua umum HMI yang tetap menggelar kongres saat kader tak sepenuhnya solid.
"Arya Kharisma Hardy harus bertanggungjawb atas kehancuran kongres yangg terburu-buru itu," tegasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: