Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

1.000 Orang Asli Papua Dilantik Jadi Bintara TNI AD, Tangis Haru Keluarga Pecah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Rabu, 24 Maret 2021, 12:55 WIB
1.000 Orang Asli Papua Dilantik Jadi Bintara TNI AD, Tangis Haru Keluarga Pecah
Pelantikan putra asli Papua sebagai Bintara TNI AD/Ist
rmol news logo Tangis haru keluarga mewarnai pelantikan Pendidikan Pertama Bintara Prajurit Karier TNI AD Program Otonomi Khusus Putra dan Putri Asli Papua TA 2020 di Lapangan Rindam IV/Diponegoro, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (23/3).

Sebanyak 1.000 putra dan putri terbaik Papua ini telah menjalani pendidikan selama 20 minggu, sejak 4 November 2020 hingga 23 Maret 2021, dengan menyelesaikan semua materi dasar keprajuritan.

Seluruh putra dan putri asal Papua tersebut merupakan peserta Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba) Otonomi Khusus (Otsus) Orang Asli Papua (OAP) Kodam XVIII/Kasuari 2020.  

Sebanyak 960 prajurit pria terbagi di 4 Rindam jajaran TNI Angkatan Darat. Rinciannya, Rindam III/Siliwangi 330 orang, Rindam IV/Diponegoro 240 orang, Rindam V/Brawijaya 260 orang, dan Rindam Jaya 130 orang. Sementara 40 prajurit wanita di Pusdik Kowad Bandung.

Dalam pendidikan di Rindam IV/Diponegoro ini, Serda Andry Kaoci putra dari Sem Kaoci yang berprofesi sebagai Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) terpilih sebagai lulusan terbaik. Prajurit dengan nomor siswa 200002 tersebut berasal dari Waisai, Raja Ampat, Papua Barat.

Dalam amanatnya saat menutup pendidikan, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto mengatakan, pendidikan ini telah berjalan dengan lancar tertib tanpa hambatan sesuai dengan kurikulum pendidikan di lingkungan TNI AD.

“Kalian telah digembleng serta dibekali oleh para pelatih dan pengajar dalam kawah Candradimuka dengan berbagai materi dasar keprajuritan berupa pengetahuan dasar kemiliteran, keterampilan keprajuritan, mental kejuangan,” ujarnya.

Pangdam menekankan kepada para mantan prajurit siswa agar dapat menjadi Bintara yang tanggap, tanggon dan trengginas, berjiwa Sapta Marga dan Sumpah Prajurit, serta dapat melaksanakan 8 Wajib TNI dalam kehidupan sehari-hari.

“Mulai hari ini kalian bukan lagi berstatus sebagai siswa, melainkan kalian adalah seorang prajurit yang terikat dengan norma dan aturan keprajuritan. Oleh karena itu kalian harus menjaga sikap dan perilaku dalam hidup bermasyarakat,” tegas Pangdam.

Salah satu orang tua siswa yang datang jauh-jauh dari Papua khusus untuk menghadiri pelantikan putranya, Yoana, dengan mata berkaca-kaca mengungkapkan rasa syukurnya.

“Terima kasih kepada Pemerintah dan TNI yang telah memberikan kesempatan kepada putra saya dididik untuk menjadi prajurit TNI. Ini suatu kebanggaan bagi kami sekeluarga dan masyarakat Papua,” ucapnya.

Penerimaan Caba PK TNI AD Otsus OAP pria dan wanita ini berbeda dengan penerimaan Bintara TNI AD reguler. Program ini merupakan kerjasama TNI AD yang diwakili Kodam XVIII/Kasuari dengan pemerintah Provinsi Papua. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA