Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Air Waduk Karian Dan Bendungan Sindangheula Untuk Kepentingan Rakyat, Gubernur Banten: Tidak Boleh Diperjualbelikan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Selasa, 23 Maret 2021, 12:35 WIB
Air Waduk Karian Dan Bendungan Sindangheula Untuk Kepentingan Rakyat, Gubernur Banten: Tidak Boleh Diperjualbelikan
Gubernur Banten, Wahidin Halim saat menerma kunjungan Direktorat Jendral Pembiayaan Infrastruktur Sumber Daya Air Kementerian PUPR/RMOLBanten
rmol news logo Pemanfaatan pembangunan Waduk Karian di Kabupaten Lebak dan Bendungan Sindangheula di Kabupaten Serang harus berpihak kepada masyarakat.

Demikian disampaikan Gubernur Banten, Wahidin Halim, saat menerima kunjungan Direktorat Jendral Pembiayaan Infrastruktur Sumber Daya Air Kementerian PUPR di rumah dinas Gubernur Banten, Kota Serang, Selasa (23/3).

"Kita harus tahu debit airnya, keberpihakan kita ke rakyat berapa? Harus ada keadilan," ujar pria yang akrab disapa WH, dikutip Kantor Berita RMOLBanten.

Mantan Walikota Tangerang itu mengingatkan, air tidak boleh diperjualbelikan demi kepentingan bisnis semata. Justru air harus dikelola dengan baik guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

"Pemanfaatannya, jangan menjadi ajang untuk mencari keuntungan. Ini menyangkut kebutuhan industri dan rakyat. Harus dilayani dengan baik," tegas WH.

Ditambahkan WH, kepentingan serta pemanfaatan Waduk Karian dan Bendungan Sindangheula sangat vital, terutama untuk mengairi sektor pertanian yang kerap kekeringan.

"Waduk Karian dan Sindangheula ini untuk air irigasi pertanian, air baku, air minum dan industri," terang WH.

Sementara itu, Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Sukber Daya Air pada Kementerian PUPR, Alfi Argiantoro menambahkan, kapasitas air baku Waduk Karian melalui saluran terowongan Ciuyah nantinya mencapai 12,4 meter kubik per detik. Sementara suplai Waduk Karian ke Bendungan Pamarayan mencapai 22 m3 per detik

Selanjutnya, saluran terowongan Ciuyah akan mensuplai kebutuhan air baku untuk Kabupaten Lebak sebesar 0,6 m3 per detik, Kabupaten Bogor 0,2 m3 per detik, Kabupaten Tanggerang 3,6 m3 per detik, Kota Tangerang 2 m3 per detik, Kota Tangerang Selatan 1,8 m3 per detik, dan DKI Jakarta 4,2 m3 per detik.

"Sementara suplai ke Bendungan Pamarayan yang mencapai 2,2 m3 per detik sebagian untuk mensuplai air baku ke Wilayah Kabupaten Serang sebesar 0,7 m3 per detik, Kota Serang sebesar 0,3 m3 per detik, dan Kota Cilegon sebesar 0,5 m3 per detik," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA