“Ketika kami berdiskusi mengenai Genose, saya mengusulkan kepada Pak Menko selaku Ketua Komite Penanganan Covid dan Ekonomi agar Genose bisa lebih banyak dipakai di pabrik,†ucap Bambang dalam acara penyerahan Genose ke Kemenko Perekonomian, Gedung Ali Wardhana, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (22/3).
Bambang mengatakan, pabrik membutuhkan alat screening Covid-19 hasil inovasi dari Universitas Gadjah Mada tersebut, lantaran ekonomi nasional pada bidang manufaktur mengalami kontraksi cukup dalam akibat berhentinya operasional pabrik setelah dihantam pandemi Covid-19.
“Mengingat kalau kita lihat pertumbuhan ekonomi kita, salah satu yang juga mengalami kontraksi kan manufaktur meskipun ada faktor demand tapi juga ada faktor gangguan operasi manufaktur itu sendiri dari pabrik, karena mungkin karyawannya yang jumlahnya besar tidak bisa bekerja secara optimal,†ujarnya.
Pihaknya berharap Genose bisa menjadi solusi bagi sektor manufaktur di Indonesia untuk bangkit kembali.
“Di mana nantinya semua karyawan di pabrik sebelum memulai kerja di pagi hari atau memulai shiftnya itu dites dengan Genose dulu dan yang boleh bekerja pada shiftnya hanya yang negatif,†tutur Menristek.
“Jadi artinya kita juga menciptakan keamanan dalam pabriknya sendiri, meksipun karyawan harus menggunakan masker dan menjalankan 3 M secara disiplin,†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, menyampaikan usulannya kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk memproduksi Genose lebih banyak agar dapat digunakan di pabrik-pabrik yang tersebar di Indonesia. 
