Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ini Alasan Angka 2045 Sangat Penting

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Jumat, 19 Maret 2021, 08:31 WIB
Ini Alasan Angka 2045 Sangat Penting
Penyerahan buku "Masyarakat Pancasila" di Akademi Militer, Magelang/Ist
rmol news logo Angka 2045 terlihat sebagai angka yang biasa dan punya banyak arti. Namun, bagi bangsa Indonesia, angka tersebut punya arti yang sangat penting. Angka tersebut merupakan Tahun Harapan bangsa Indonesia akan terwujudnya Indonesia Raya.

Itulah yang kembali ditekankan dan diingatkan DanPusdikma Kodiklat TNI, Brigjen TNI Herianto Syahputra, kepada para siswa Pendidikan Singkat Dinas Pendek Penerbang (PSDP) di Komplek Akademi Militer (Akmil) di Lembah Bukit Tidar, Magelang, atau yang dikenal sebagai Patok Pulau Jawa, Kamis (18/3).

Pada 100 tahun kemerdekaan Indonesia itu, para pemimpin bangsa antara lain akan berasal dari para siswa yang sekarang sedang menjalani pendidikan. Tugas utama para pimpinan Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada 2045 adalah memastikan terwujudnya, memelihara, dan sekaligus menjaga ketahanan serta kedaulatan negara.

Sebelumnya, Rabu (17/3), hal yang sama tentang tahun 2045 juga diingatkan Herianto kepada 245 siswa Sekolah Perwira Prajurit Karir (Sepa PK TNI) Kodiklat TNI di Lapangan Tembak Akmil yang terletak di Desa Plempungan, Borobudur, Magelang.

Hadir dalam acara pembekalan dua hari ini adalah Direktur Pendididikan Kodiklat TNI Marsma TNI Dirk P. Lengkey, WaDan Pusdikma Kol Laut Agus Surya, Dan Sepa PK TNI Kolonel (Kav) TNI Janto I Tehupuring, Dan Sepa PSDP Pnb. TNI Kolonel (Pnb) TNI Wibowo Cahyono, serta Wadan Sepa PK TNI Letkol TNI (Mar) M Siddiq.

Dalam acara pengarahan dan pembekalan itu diserahkan buku "Masyarakat Pancasila" yang ditulis sesepuh TNI alm Letjen TNI (Purn) Sayidiman Suryohadiprojo oleh editornya AM Putut Prabantoro - Alumnus Lemhannas PPSA XXI, dan Dosen Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta, DR Caturida Meiwanto Doktoralina, yang juga alumnus Lemhannas PPSA XXI.

Kepada para siswa, Herianto menegaskan, selepas dari pendidikan nanti para perwira TNI hendaknya ikut terlibat aktif dalam mewujudkan Masyarakat Pancasila dalam arti yang sebenarnya di manapun mereka bertugas.

Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah hidup bangsa tidak boleh hilang dari Indonesia. Hanya Pancasila dengan lima silanya yang mampu menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang besar dan berdaulat.

Sementara itu AM Putut Prabantoro yang juga Ketua Pelaksana Gerakan Ekayastra Unmada (Semangat Satu Bangsa) menguraikan bahwa mimpi Sayidiman Suryohadiprojo adalah pada tahun 2045 akan terwujud Indonesia Raya, Indonesia yang besar, berdaulat, dan memiliki ketahanan nasional.

Tantangan utama yang dihadapi oleh Indonesia adalah kualitas Sumber daya Manusianya (SDM) dan harus memilki karakter jati diri serta harusnya membangun Masyarakat Pancasila.

Masyarakat Pancasila hanya bisa terwujud dengan mengubah keberagaman yakni perbedaan agama, suku, ras, budaya dll menjadi kekuatan sumber daya alam juga modal pembangunan nasional dan budaya sebagai cara berkomunikasi serta berinteraksi dalam masyarakat.

Sementara Caturida Meiwanto Doktoralina menegaskan, menjadi TNI adalah panggilan dan bukan pekerjaan. Menjadi TNI adalah menjawab panggilan Ibu Pertiwi dengan setia dan menjunjung tinggi Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI.

Selain itu, kepada para siswa yang berasal dari Sarjana itu diingatkan kembali cara berpikir HISPO. Yakni Holistik (Keseluruhan), Integral, Sistemik, Positif, dan Objektif dalam melaksanakan tugasnya.

Dalam konteks ini, terwujudnya ketahanan nasional merupakan objek dan sekaligus tujuan dari HISPO dalam garis komando yang satu.

Sebagai sebuah amanat untuk dilaksanakan setelah wafatnya pada 16 Januari 2021, buku terakhir Sayidiman Suryohadiprojo ini pertama kali diserahkan kepada Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Achmad Marzuki di Titik Nol Kilometer, Sabang, Pulau Weh.

Dari Aceh, buku ini kemudian diserahkan ke tokoh Adat Dayak di Long Bagun Kalimantan Timur, para Penjaga Perbatasan Indonesia-Serawak (Malaysia) di Titik U444 Kalimantan, Bupati Kutai Barat FX Yapan di Sendawar, dan tokoh adat dayak di Long Ampuh, Kalimantan Utara.

Penyerahan "Masyarakat Pancasila" di Kalimantan tersebut disaksikan oleh Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Heri Wiranto. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA