Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Gelisah Ingin Pentas, Para Seniman Diminta Bersabar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yelas-kaparino-1'>YELAS KAPARINO</a>
LAPORAN: YELAS KAPARINO
  • Kamis, 18 Maret 2021, 18:07 WIB
Gelisah Ingin Pentas, Para Seniman Diminta Bersabar
Seniman di Grobogan menggelar pagelaran wayang di atas bukit./Net
rmol news logo Setahun “puasa” lantaran tidak bisa maksimal dalam berkarya dan cari duit, pekerja seni pertunjukan di berbagai daerah kompak menyuarakan keinginan agar segera diberi ijin pentas.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Meski demikian, muncul pula pandangan yang mengharapkan seniman bersabar menunggu pandemi reda, sembari berharap pemerintah membuat langkah nyata dalam membantu perekonomian para kreator keindahaan tersebut.

Seniman di Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (17/3) kemarin, melakukan aksi keprihatinan dengan menggelar pagelaran wayang di atas bukit. Aksi itu dilakukan oleh kelompok seniman yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pegiat Seni (Forkapi) untuk merespon Surat Edaran (SE) Bupati setempat yang masih melarang kegiatan dan pementasan seni lantaran masih tingginya angka penularan Covid-19.

Sehari sebelumnya, dangduters yang tergabung dalam Persatuan Artis dan Musisi Melayu Indonesia (PAMMI) Kota Semarang beraudiensi dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan meminta agar pementasan seni diberi kelonggaran ijin. Ganjar menjanjikan ijin pentas dengan syarat penerapan protokol kesehatan yang ketat. Jika hal tersebut disepakati, kata Ganjar, pemerintah dapat mengujicobakan pemberian ijin yang diminta.

Menanggapi maraknya keinginan seniman untuk berkegiatan seperti sediakala, pekerja seni dan perupa asal Yogyakarta Sahanudin Hamzah meminta semua pihak menahan diri dan bersikap bijaksana. Menurut pria yang akrab dipanggil Hamcrut itu, hingga saat ini pandemi belum mereda dan vaksinasi sedang dilakukan. Alangkah baiknya, jika para seniman dan keluarganya memastikan diri telah mendapatkan vaksin terlebih dahulu sebelum tergesa-gesa mengajukan permohonan ijin pementasan.

“Lebih baik seniman mengoptimalkan platform online untuk pentas atau pameran. Selama ini, sosialisasi tentang pentas online kepada para konsumen atau penikmat seni memang masih minim. Padahal, untuk acara pernikahan sekalipun, dimana para undangan pasti diminta menerapkan protokol kesehatan yang ketat, pentas seni tetap bisa dilakukan secara online atau streaming,” jelas Hamcrut.

Dalam kondisi pandemi seperti ini, ujar Hamcrut, para kreator seni seni dituntut untuk terus berinovasi. Para konsumen pun diharapkan mafhum dengan situasi yang ada. Selain pentas online atau streaming untuk acara-acara hajatan, konsumen seni juga dapat mengemas hiburan pentas seni itu dalam bentuk cinderamata flashdisk atau DVD pementasan yang dibagikan kepada undangan dan kolega.

Selain meminta para seniman bersabar dan mengoptimalkan platform online, Hamcrut juga mendesak pemerintah agar memberikan bantuan finansial yang meringankan beban kehidupan mereka. Program-program pemulihan ekonomi yang dijalankan pemerintah selama ini, belum ada yang secara khusus menargetkan para pekerja seni budaya.

Bantuan yang paling pas untuk seniman, kata Hamcrut, di samping adanya alokasi dana khusus bagi seniman agar terus produktif berkarya selama pandemi, juga pembelian karya seni seperti pementasan online atau lukisan oleh instansi-instansi pemerintah.

“Untuk kasus Yogyakarta, saya pernah mengusulkan agar alokasi dana bagi seniman itu diambil dari dana keistimewaan. Misalnya dengan syarat dimana seniman yang menerima bantuan harus menghasilkan karya. Setelah jadi karya, pemerintah dapat membantu lagi dengan membeli dan mendapatkan manfaat dari karya tersebut,” tandas Hamcrut. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA