Hal ini mereka lakukan sebagai wujud keprihatinan atas peristiwa tewasnya tiga orang mahasiswa UKSW setelah menenggak minuman keras (miras).
Tokoh Papua di Salatiga, Melkor Sitokdana, sebagai Wali Mahasiswa melalui Kabag Humas Polres Salatiga AKP Slamet mengatakan, tradisi turun temurun masyarakat Papua ini dilanjutkan pembacaan deklarasi dan ikrar mahasiswa.
"Bakar batu merupakan tradisi penting di Papua, yaitu ritual adat memasak bersama yang bertujuan sebagai wujud syukur dan bersilaturahmi baik menyambut kebahagiaan ataupun karena duka," kata Melkor Sitokdana, Senin (15/3), dikutip
Kantor Berita RMOLJateng.
Dia menegaskan, tokoh masyarakat Papua Salatiga dan mahasiswa Papua yang ada di Jawa Tengah juga melaksanakan deklarasi antiminuman keras, sebelum pembacaan deklarasi.
"Hal ini sebagai wujud keprihatinan dan duka mendalam serta upaya agar kejadian serupa tidak terulang kembali,†tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: