Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Silaturahmi Ke Pesantren Darul Quran Aceh, Alumnus Lemhanas Ajak Santri Menjadi Agen Pembangunan Nasional

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Sabtu, 13 Maret 2021, 19:19 WIB
Silaturahmi Ke Pesantren Darul Quran Aceh, Alumnus Lemhanas Ajak Santri Menjadi Agen Pembangunan Nasional
Alumnus Lemhannas PPSA XXI DR Caturida Meiwanto Doktoralina (baju coklat) menerima cindera mata dari Pengurus Dayah Darul Quran, Banda Aceh, Kamis (11/03)/Repro
rmol news logo Budaya silaturahmi yang biasa dilakukan umat Islam Indonesia juga menjadi katalisator bagi Ikatan Keluarga Alumnus Lemhannas (IKAL) PPSA XXI menumbuhkan semangat kebersamaan membangun Bangsa dan Negara kepada kalangan santri.

IKAL PPSA XXI pada Kamis  (11/3), melakukan silaturahmi ke Dayah (Pesantren) Darul Quran, Naggroe Aceh Darussalam yang disebut sebagai silaturahmi membangun bangsa yang akan memperkuat ikatan tali NKRI.

"Dalam kesempatan itu juga diserahkan tali cinta kasih dan kepedulian," ujar anggota IKAL PPSA XXI, DR Caturida Meiwanto Doktoralina, dalam keterangan pers yang diterima Kantor Berita Politik RMOL," Sabtu (13/3).

Dosen Universitas Mercu Buana (UMB), Banda Aceh ini datang bersama sejumlah alumnus Lemhanas lainnya yang merupakan rombongan IKAL PPSA XXI.

Dalam kunjungan tersebut, IKAL PPSA XXI ditemani Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Achmad Marzuki dan Komandan Kodim 0101/BS Kol Inf Abdul Razak Rangkuti beserta jajarannya.

Mereka disambut langsung Direktur Darul Qur'an Aceh, Ustad Hajarul Akbar Al Hafiz dan Pengurus Yayasan Waqaf Haroen Aly di antaranya Muhibbudin, H. Irawan Abdullah, Abdul Khalid, serta beberapa pengurus inti lainnya.

Dalam penjelasannya Caturida mengatakan IKAL PPSA XXI pada saat ini memerhatikan secara serius penguatan kembali ikatan NKRI. Karenanya dalam kesempatan tersebut, pihaknya membawa semangat pembangunan yang ditulis oleh sesepuh TNI almarhum Letjen TNI (Purn) Sayidiman Suryohadiprojo dalam bukunya yang berjudul Masyarakat Pancasila.

"Pada Januari 2021 kami memulai sosialisasi buku Masyarakat Pancasila yang ditulis oleh sesepuh TNI almarhum Letjen TNI (Purn) Sayidiman Suryohadiprojo. Editor buku tersebut AM Putut Prabantoro yang Alumnus Lemhannas POSA XXI," terang Caturida.

"Kami memulainya (sosialisasi) dari titik nol kilometer Indonesia, dengan menyerahkan buku tersebut kepada Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Achmad Marzuki," sambungnya.

Menurut Caturida, dengan melihat tantangan bangsa dan negara sekarang ini, diperlukan cara pandang baru untuk para santri agar bisa ikut berkontribusi dalam pembangunan nasional.

"Bahwa seorang santri di pesantren bukan hanya bermimpi untuk menjadi ustad saja, akan tetapi seorang santri pesantren harus mempunyai visi membangun negara dan bangsa dalam segala dimensi kehidupannya," tuturnya.

Dalam konteks ini, Caturida mengharapkan peranan santri bagi Bangsa dan Negara adalah dengan cara menjadi penyelenggara negara seperti aparat penegak hukum, anggota TNI, dan pos-pos strategis lainnya.

"Dengan kunjungan ini, diharapkan para santri termotivasi dan semangat belajar mereka juga akan bertambah untuk melanjutkan estafet kepemimpinan di negeri kita ini," ucapnya.

Sementara itu, Dewan Pembina Yayasan Waqaf Haroen Aly, Muhibbudin, juga ikut memotivasi para santri, yakni dengan cara menjaga akhlak dalam bergaul, dan senantiasa istiqamah dalam menggapai cita-cita.

"Jangan pernah merasa kecil, jangan pernah berputus asa, terus berjuang. Kita harus selalu optimis untuk menjadi generasi terbaik bagi bangsa Indonesia, guna mewujudkan mimpi bangsa ini menjadi menjadi bangsa yang makmur," tambah Muhibbudin.

Pesantren Darul Qur'an Aceh ini berada di bawah badan hukum Yayasan Wakaf Haroen Aly, yang bergerak dalam bidang Pendidikan, dakwah dan sosial.

Yayasan Wakaf Haroen Aly telah terdaftar di Badan Wakaf Indonesia No. BWI. 3.3.00254, sebagai badan wakaf satu-satunya di Aceh penerima wakaf tunai.

Yayasan Wakaf Haroen Aly ini didirikan oleh Muhibbudin, Irawan Abdullah, Subhan M. Isa, Muhammad Yasir Yusuf dan Abdul Khalid yang merupakan nazir wakaf dari asset wakaf pertama kali yang diberikan oleh Zoelfikri Haroen pada tahun 2001.

Ketua Yayasan Wakaf Haroen Aly (YWHA) Muhammad Yasir Yusuf, selaku ketua Nazir menjelaskan bahwa  pengembangan Pesantren Darul Quran Aceh didasarkan pada pengelolaan wakaf secara produktif bagi kemashalahatn umat khususnya bagi pengembangan pendidikan di Aceh.

Karena itu, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Ar-Raniry ini mengajak segenap masyarakat Aceh untuk mempercayakan YWHA sebagai nazhir wakaf untuk pengembangan lembaga pendidikan Pesantren Darul Qur’an Aceh (DQA) yang saat ini sedang melakukan perluasan pembangunan asrama, wakaf sumur, dan pengembangan masjid.

"YWHA saat ini  juga telah menjadi nazhir wakaf tunai. Pesantren ini berkomitmen untuk menjadikan lembaga wakaf YWHA ini bisa memberikan manfaat wakaf bagi kemaslahatan ummat dengan model pengelolaan wakaf secara modern," tutur Muhammad Yasir Yusuf.

"Jadi YWHA hari ini adalah Yayasan milik umat Islam. Siapapun bisa berkontribusi Bersama guna membangun masyarakat Indonesia yang berwawasan global, cinta negara dan mempunya nilai- religiusitas yang mapan," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA