Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Buka Mimbar Demokrasi, Ketua Fraksi PKS DPR: Umat Islam Menentukan Maju Mundurnya Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Sabtu, 13 Maret 2021, 17:20 WIB
Buka Mimbar Demokrasi, Ketua Fraksi PKS DPR: Umat Islam Menentukan Maju Mundurnya Indonesia
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR, Jazuli Juwaini/Net
rmol news logo Peranan umat Islam dalam negara demokrasi seperti Indonesia sangat penting, dan menentukan nasib pembangunan ke depannya.

Hal itu menjadi satu poin  penting yang disampaikan Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR, Jazuli Juwaini, dalam acara Mimbar Demokrasi dan Kebangsaan Fraksi PKS DPR dengan tema " Moderasi Islam dan Kebangsaan Indonesia", Jumat (12/3).

Dalam sambutannya, Jazuli menegaskan bahwa PKS sebagai partai Islam memiliki peran strategis dalam menghadirkan Islam yang rahmatan lilalamin di bumi Indonesia.

Bukan hanya bagi bangsa Indonesia tapi juga alam dan lingkungan. Sehingga Jazuli memastikan posisi PKS yang akan selalu bersikap kritis terhadap kebijakan yang merugikan rakyat, merusak hutan, dan lingkungan.

"Tema moderasi Islam dan kebangsaan ini sengaja kami angkat agar kita semua umat Islam memiliki rasa tanggung jawab bahwa Islam menjadi faktor penting keindonesiaan," ujar Jazuli dalam keterangan pers yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (13/3).


"Maju mundurnya bangsa Indonesia, keberhasilan dan keterpurukan Indonesia, pasti ada andil dan kontribusi umat Islam," sambungnya.Menurut Anggota Komisi I DPR

Dapil Banten ini, Islam diterima luas di Indonesia dan kemudian menjadi agama mayoritas karena Islam memiliki karakter wasatiyah (moderasi/jalan tengah), keseimbangan, dan didakwahkan secara damai seperti dakwah Wali Songo yang tanpa ada pertumpahan darah sedikitpun.

Menurut Jazuli, dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia maupun dalam pembentukan negara Indonesia merdeka, peran umat Islam dan para santri tidak bisa dipisahkan.

Sebagai contoh, Jazuli menyebutkan perspektif NU yang menyebut Pancasila dan NKRI sebagai “Darussalam.” Sementara Muhammadiyah menyebut Pancasila dan NKRI sebagai “Darul Ahdi wa Syahadah”.

Indonesia bukan negara agama, tapi Indonesia jelas negara beragama karena sila pertama Pancasila jelas menyatakan Ketuhanan Yang Maha Esa. Inilah karakter Indonesia yang harus kita jaga sampai kapan pun," tutur Jazuli.

"Karena Islam menjadi agama mayoritas di Indonesia, maka harus menjadi perekat persatuan, penjaga identitas dan karakter bangsa, serta penggerak kemajuan bagi bangsa dan negara Indonesia," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA