"Izin yang diberikan setelah melalui assessment Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19," kata Walikota Salatiga Yuliyanto saat menghadiri Peringatan Hari Musik Tingkat Kota Salatiga di Rumdin Walikota, Rabu (10/3).
Yuliyanto mengakui, pandemi Covid-19 telah membuat semua bidang terdampak. Tak terkecuali pelaku seni.
Untuk mendapatkan pekerjaan, Pemkot Salatiga mencoba mempermudah pelaku seni tetap berekspresi, untuk hajatan indoor berskala kafe atau pernikahan.
"Kita beri izin berdasarkan assessment. Dan tidak menyurutkan musisi membangun Salatiga melalui nonfisik. Pemkot Salatiga selalu memberikan ruang tanpa batas dan tanpa diskriminasi," paparnya.
Seperti diberitakan
Kantor Berita RMOLJateng, Yuliyanto pun mencoba menjadi pemimpin yang menerima masukan semua secara bijak, bukan hanya sekedar lisan.
"Menjadi pemimpin kalau cuma 'ngomong ngalur ngidul' tapi berpihak pada satu kelompok saja percuma. Toleransi adalah kuncinya membiarkan untuk berekspresi. Pantang surut meski di tengah pandemi Covid-19," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: