“Perkara Rp50 ribu rupiah saja dikejar pertanggungjawabannya. Artinya sangat jujur dan bersih,†kata Marbun dalam diskusi Smart FM bertajuk "Bisakah Kita Meniru Artidjo Alkostar 10 Persen Saja" melalui virtual, Sabtu (6/3).
Dengan integritas, Artidjo diidolakan banyak mahasiswa di kampusnya belajar. Bahkan, Marbun memastikan saat diangakat
sebagai Hakim Agung selama 2000 hingga 2016, dia menjadi sosok yang ditakuti koruptor karena berani memberi hukuman berat.
"Saya bisa pastikan tidak ada orang yang pernah berani bicara perkara dengan beliau apalagi minta tolong (agar hukumannya diringankan),†papar Marbun.
Dia mengaku hubunganya merenggang dengan Artidjo selama menjadi Hakim Agung. Namun dia mafhum itu risiko pekerjaan Artidjo agar berjarak dan tidak terlibat konflik kepentingan.
Pertemuan Marbun dan Artidjo kembali terjadi pada 2014. Kala itu Marbun meminta Artidjo menjadi saksi pernikahan anaknya di Binjai, Sumatra Utara.
Rekan Marbun yang lain, yakni Maqdir Ismail, membiayai tiket pesawat dan hotel Artidjo. Beberapa hari kemudian Artidjo meminta bertemu dengan Marbun dan menyerahkan amlop berisi Rp3 juta.
“Serahkan ke Maqdir karena kemarin saya dibiayai tiket dan hotel. Tidak boleh itu (karena Artidjo masih jadi Hakim Agung),†tutur Marbun yang menirukan kalimat Artidjo.
Artidjo wafat pada Minggu, 28 Februari 2021 di kediamannya, Kemayoran, Jakarta Pusat. Artidjo dimakamkan di Kompleks Pemakaman UII sekira pukul 10.00 WIB.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.