Erupsi pertama terjadi pada pukul 07.07 WIB dengan jarak luncuran awan panas mencapai 2 ribu meter ke arah Tenggara-Timur. Disusul erupsi berikutnya pada pukul 07.11 WIB, di mana terjadi guguran awan panas dengan jarak luncuran 3 ribu meter ke arah Tenggara-Timur
Pada pukul 07.15 WIB terjadi lagi erupsi yang diikuti awan panas guguran akibat kubah lava yang membeku di puncak Sinabung dengan jarak luncuran 4.500 meter ke arah Tenggara-Timur dengan tinggi kolom mencapai 5.000 meter.
Berdasarkan data yang diperoleh
Kantor Berita RMOLSumut, erupsi tersebut menyebabkan 17 desa di Kecamatan Tiga Nderket mengalami gelap gulita tertutup abu. Abu vulkanik tersebut juga berdampak kepada pemukiman warga dan perladangan.
Sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa akibat erupsi tersebut. Namun petugas baik dari Pemkab Karo, TNI, maupun Polri masih melakukan berbagai langkah pendataan di lapangan. Patroli juga dilakukan untuk mencegah masuknya warga ke radius yang dilarang.
"Total hingga saat ini telah terjadi sekitar 13 kali guguran awan," kata Kepala Pos Pemantau Gunung Sinabung, Badan Geologi dan PVMBG Armen Putra.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.