Era digitalisasi, kata Rachma, membuat segala aktifitas manusia berubah. Bahkan teknologi digital dapat mengubah tatanan sosial ekonomi, budaya, politik dan keamanan.
"Digitalisasi juga memiliki dampak negatif yang sangat merusak generasi muda bangsa. Menjadi virus informasi dan dapat memecah belah persatuan bangsa (devided nation)," kata Rachma dalam sabutan di wisuda program sarjana ke-18 dan wisuda pascasarjana magister hukum ke-2 secara vitrual, Kamis (25/2).
Rachmawati mengingatkan, era proxy war saat ini, kerap memanfaatkan kemjuan teknologi untuk merubah mindset atau pola pikir masyarakat suatu bangsa dengan tujuan mengikuti pola pikir negara lain yang menguasai teknologi digital.
"Kini tergantung kepada manusianya apakah kemajuan teknologi era digital saat ini dipergunakan secara positif atau secara negatif," tandas Rachma.
Untuk itu, putri sang proklamator ini mengingatkan agar kemajuan tekologi atau digitalisasi ini tidak boleh mengalahkan nilai-nilai peri kemanusiaan. Ia menekankan, kemajuan teknologi haruslah dipandang sebagai alat bantu, perkakas untuk memudahkan kehidupan manusia.
Dalam kaitan itu maka Rachma mengajak seluruh civitas akademika UBK agar dapat menerima dan menanggapi era digital sebagai sebuah peluang untuk dapat semakin berperan dalam meningkatkan kualitas ilmu pengetahuan dan teknologi para mahasiswa.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: