Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tingkat Kemiskinan Tinggi Jadi Alasan Jokowi Bangun Lumbung Pangan Di NTT

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Selasa, 23 Februari 2021, 12:24 WIB
Tingkat Kemiskinan Tinggi Jadi Alasan Jokowi Bangun Lumbung Pangan Di NTT
Ilustrasi pertanian dan masyarakat petani/Net
rmol news logo Pembangunan lumbung pangan alias food estate di Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT) dikarenakan tingkat kemiskinan Indonesia paling tinggi disumbang daerah ini.

Begitulah Presiden Joko Widodo mengungkapkan alasan pembangunan lumbung pangan di Sumba Tengah, saat melakukan kunjungan kerja ke NTT, Selasa (23/2).

"Kenapa dikerjakan di NTT, khususunya di Kabupaten Sumba Tengah? Karena, kita harus ngomong apa adanya, data yang saya miliki 34 persen kemiskinan ada di sini," ujar Jokowi yang dikutip melalui siaran kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Jokowi juga menerangkan, panen padi yang ada di Sumba Tengah ini cuma satu kali dalam setahun. Makanya, pemerintah pusat ingin mengelola pertanian yang ada di NTT ini agar dalam setahun bisa dua kali panen.

"Dua kali panen padi dan sekali panen jagung atau kedelai," sambungnya.

Namun begitu, Jokowi tidak bisa memungkiri adanya problem yang masih terjadi diseluruh NTT, yaitu kesulitan air dan juga peralatan pertanian sepeti traktor.

Oleh sebab itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta jajarannya untuk menginventarisir pembangunan infrastrukrtur pendukung perairan dan juga penyedian kelengkapan pertanian.

"Saya sudah perintahkan pak menteri PUPR untuk dilihat kemungkinan di bangun waduk atau bendungan, kemudian tambahan untuk embung dan juga sumur bor," tuturnya.

"Diikuti kementerian pertanian untuk membantu kekurangan-kekurangan alsintan (alat mesin pertanian), traktor terutama di sini sangat dibutuhkan sekali,"demikian Joko Widodo.

Khusus pembangunan lumbung pangan di Sumba Tengah, NTT ini, pertama kali pemerintah membuka 5.000 hektar lahan untuk dikelola. Dari jumlah itu adalah lahan untuk menanam padi seluas 3.000 hektar dan 2.000 hektar untuk menanam jagung.

Ke depannya, pemerintah akan memperluas area lumbung pangan di NTT ini menjadi 10 ribu hektar. Nantinya, 5.600 hektar lahan untuk padi dan 4.400 untuk jagung. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA