Atas kejadian tersebut, puluhan ibu-ibu dan anak-anak diungsikan dulu dari rumah mereka. Sementara para pria dewasa berjaga-jaga di lokasi.
Dilaporkan
Kantor Berita RMOLLampung, hingga Minggu (21/2), hewan-hewan besar itu masih berkeliaran di kawasan yang berbatasan dengan Kabupaten Tanggamus tersebut.
Menurut Sekretaris Kecamatan Bandarnegeri Suoh, Galih Joko Purnomo, kawanan hewan berbelalai itu mulai bergeser ke dekat perbatasan dengan Kabupaten Tanggamus.
Sepanjang perjalanan mereka, gajah-gajah yang dilindungi itu sedikitnya telah merusak 12 rumah di Pemangku Talang Rejo dan 36 rumah di Pemangku Talang Gaja, kata seorang pemangku setempat.
Sebelumnya, kawanan gajah tersebut sempat mengamuk di Talang Lokasi, Talang Batu Ampar, dan Talang Batu Pekon Sukamarga, Kecamatan Bandarnegeri.
Aparat kecamatan setempat, Patoni, telah memantau lokasi dan menemui warga agar meninggalkan lokasi perladangan, mengingat bahaya yang dapat terjadi akibat kawanan gajah liar.
Dia juga mengingatkan agar warga tidak melakukan pengusiran gajah tanpa didampingi petugas karena malah bisa memicu agresivitas hewan-hewan liar besar tersebut.
Bandarnegeri Suoh sendiri terletak di tengah Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Kemungkinan, kawasan perkebunan warga adalah area perlintasan hewan-hewan tersebut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: