Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Banjir Jakarta Dalam Angka, Sejak Era Sutiyoso Hingga Anies Baswedan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Minggu, 21 Februari 2021, 22:37 WIB
Banjir Jakarta Dalam Angka, Sejak Era Sutiyoso Hingga Anies Baswedan
Statistik banjir Jakarta dari tahun 2002 hingga 2021 berdasarkan data BPBD DKI Jakarta/Repro
rmol news logo Banjir selalu menjadi permasalahan bagi DKI Jakarta dari tahun ke tahun. Selain karena curah hujan yang tinggi, banjir di Ibukota terjadi akibat struktur wilayah Jakarta berada persis di bawah dataran tinggi.

Terbaru, banjir melanda sejumlah titik di Jakarta pada Sabtu (20/2) kemarin. Dengan curah hujan tertinggi mencapai 226 mm per hari, banjir mengakibatkan total 4 km luas area di Jakarta.

Melansir data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Minggu (21/2), banjir pada 20 Februari kemarin itu menggenang sekitar 113 Rukun Warga (RW).

Sebanyak 3.311 warga terpaksa mengungsi di 44 tempat pengungsian yang disediakan. Banjir juga menyebabkan sedikitnya 5 orang meninggal dunia.

Namun demikian, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, banjir pada 20 Februari 2021 ini tergolong jauh lebih ringan.

Sebut saja banjir yang terjadi pada 11 Februari 2015, atau pada masa pemerintahan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

BPBD mencatat, dengan curah hujan tertinggi mencapai 277 mm per hari, banjir pada hari itu menggenang total 702 RW atau seluas 281 km.

Jumlah korban pun jauh lebih banyak. Pada banjir tahun 2015 itu, sebanyak 45.813 orang mengungsi di 409 tempat pengungsian yang disediakan, serta memakan korban jiwa sebanyak 5 orang.

Jika banjir pada 2021 kemarin tidak melanda wilayah strategis di Jakarta dan dapat surut dalam waktu 1 hari, maka banjir pada 2015 justru melanda wilayah-wilayah strategis dan baru surut dalam waktu 7 hari.

Bila ditarik lebih ke belakang, penanganan banjir era Gubernur Anies juga cukup baik. Merujuk data tahun 2002, atau saat kepemimpinan Gubernur Sutiyoso, awal Februari 2002 banjir menggenangi 353 RW dengan luas area tergenang 168 km dengan jumlah pengungsi 154.270 orang.

Bahkan di masa ini, jumlah korban jiwa mencapai 32 orang dan banjir surut memakan waktu 6 hari. Kemudian di awal Februari tahun 2007, banjir juga menggenangi 955 RW dengan luas area 455 km. Korban meninggal awal tahun 2007 mencapai 48 orang dan banjir surut setelah 10 hari.

Di awal pertengahan bulan Januari 2013, atau di masa Gubernur Jokowi, banjir menggenangi 599 RW dengan luas area banjir 240 km. Banjir tersebut mencatatkan 90.913 orang mengungsi dan 40 orang meninggal dunia. Banjir baru surut setelah memakan waktu 7 hari.

Berkaca dari data tahun 2002 hingga 2021 tersebut, intensitas genangan terjadi fluktuatif, namun cenderung rendah di masa kepemimpinan Anies Baswedan. Pun demikian dengan jumlah RW yang tergenang serta jumlah warga yang mengungsi lebih sedikit. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA