Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Anies Baswedan: Kolaborasi Jadi Kunci Hadapi Perubahan Iklim

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 17 Februari 2021, 20:52 WIB
Anies Baswedan: Kolaborasi Jadi Kunci Hadapi Perubahan Iklim
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dalam forum "Time to Act: Overcoming the COVID-19 Crisis and Accelerating Climate Actions for the Future" pada 17 Februari 2021/Repro
rmol news logo Kolaborasi menjadi kunci untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada di depan mata saat ini, termasuk perubahan iklim.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengajak pemerintah kota dan provinsi di seluruh dunia untuk berkolaborasi mengatasi tantangan perubahan iklim yang kian buruk, terlebih di tengah pandemi Covid-19.

Ajakan tersebut disampaikan Anies saat mengikuti forum C40 "Time to Act: Overcoming the COVID-19 Crisis and Accelerating Climate Actions for the Future" yang diselenggarakan secara virtual oleh pemerintah kota metropolitan Tokyo pada Rabu (17/2).

Anies mengatakan, dunia tengah berada pada masa yang paling menantang, di mana pandemi Covid-19 memukul banyak sektor dan dampak perubahan iklim semakin buruk.

Kendati begitu, ia mengatakan ada peluang di samping tantangan jika kota-kota berusaha untuk melakukan inovasi, kolaborasi, dan langkah nyata.

Sebagai contoh, walaupun Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jakarta membuat ekonomi tumbuh dengan lambat, namun warga ibukota dapat merasakan udara bersih.

"Ketika pergerakan orang dibatasi, ekonomi akan melambat. Tetapi di sisi lain, banyak kota dan penduduk yang mengalami pengalaman langka. Apa itu? Udara bersih," ujar Anies.

Selama pandemi, kata Anies, Jakarta telah sukses mencapai tonggak baru dalam penyelesaian masalah transportasi dan mobilitas.

"Kami tidak lagi dianggap sebagai satu dari 10 kota paling padat di dunia menurut Tom Tom Traffic Index 2020. Bahkan kami turun ke posisi 31," ujar Anies.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga mengatakan jumlah pesepeda di Jakarta meningkat secara signifikan. Di beberapa daerah bahkan mencapai 10 kali lipat.

Peningkatan tersebut merupakan keberhasilan untuk mengubah cara pandang masyarakat mengenai sepeda, dari olahraga menjadi transportasi.

Anies juga mengembangkan sistem integrasi antarmoda transportasi di Jakarta sehingga mampu melipatgandakan jumlah penumpang angkutan umum harian menjadi 1 juta dalam 3 tahun. Selain itu, ia membuat jalur sepeda sepanjang 96 kilometer, dengan 52 titik berbagi sepeda. Ia mengatakan berencana untuk membuat 500 kilometer jalur sepeda di Jakarta.

Menurut Anies, pencapaian tersebut hanya dapat dilakukan melalui kolaborasi antara NGO, sektor swasta, universitas, bahkan warga itu sendiri. Di mana mereka aktif ikut serta sebagai co-creator, sementara pemerintah bertindak sebagai kolaborator.

"Kami percaya bahwa kolaborasi yang kuat antara kota-kota di dunia adalah cara untuk mengatasi tantangan seperti perubahan iklim," tekan Anies.

"Dan sebagai wakil ketua C40, saya memperkuat komitmen kami dan menyampaikan undangan untuk berkolaborasi lebih lanjut dengan Anda semua untuk mencapai target nol emisi pada 2050 dan mengurangi 50 persen emisi gas rumah kaca pada 2030," ajaknya.

Forum tersebut juga dihadiri oleh Ketua C40 sekaligus Walikota Paris Anne Hidalgo, Gubernur Tokyo sekaligus Wakil Ketua C40Koike Yuriko,Walikota Los Angeles Eric Garcetti, hingga Michael Bloomberg dan para ahli serta akademisi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA