Menurut Direktur RSUTP Abdya, Ismail Muhammad, kemungkinan besar penyebabnya karena faktor psikis, bukan dari vaksin yang disuntikkan.
Ismail Muhammad mengatakan, setelah dilakukan vaksinasi memang timbul efek samping seperti psikis akibat ketakutan dan mual-mual, hingga ada yang muntah.
Ditambahkan Ismail, para nakes yang pingsan itu sempat dirawat di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUTP Abdya.
"Meskipun hasil screening bisa divaksin, akan tetapi apabila psikis tenaga kesehatan lemah bisa jadi itu menjadi pemicu mereka mengalami pingsan. Ditambah lagi mungkin mereka terlalu lelah usai masuk piket," jelas Ismail Muhammad, Senin (15/2), dikutip
Kantor Berita RMOLAceh.
Setelah menjalani perawatan medis, lanjut Ismail, tenaga kesehatan tersebut kembali normal seperti sediakala. Ismail mengatakan kejadian itu tidak disebabkan oleh vaksin Sinovac yang disuntikkan ke tubuh nakes.
"Kita bawa ke IGD biar cepat mendapatkan perawatan medis, Alhamdulillah sudah normal. Tapi sebenarnya vaksin itu tidak apa-apa, karena setiap penyuntikan itu memang ada efek sampingnya," ujarnya.
Sementara terkait jumlah tenaga kesehatan yang pingsan usai divaksinasi, Ismail tidak mengetahui pasti. Lantaran proses vaksinasi masih terus berjalan.
Namun data yang dikumpulkan sejak awal vaksinasi untuk tenaga kesehatan hingga Minggu (14/2), jumlah nakes yang pingsan mencapai 6 orang.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: