Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menag Siap Terjunkan 5 Ribu Penyuluh Agama Untuk Turunkan Angka Stunting

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Kamis, 11 Februari 2021, 22:01 WIB
Menag Siap Terjunkan 5 Ribu Penyuluh Agama Untuk Turunkan Angka Stunting
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas/Net
rmol news logo Kementerian Agama akan ikut membantu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menurunkan angka stunting (kekerdilan anak) di Indonesia.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Pasalnya, Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas telah menerima kedatangan Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, yang mengajak Kemenag untuk masuk ke dalam Tim Percepatan Pencegahan Stunting, di Kantornya, Jakarta Pusat hari ini.

"Karena persoalan stunting ini terkait dengan masa depan kita, Kementerian Agama secara teknis akan siap untuk dilibatkan dalam upaya percepatan pencegahan stunting," ujar Yaqut dalam siaran pers yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (11/2).

Yaqut mengatakan, Kemenag bakal terlibat aktif menurunkan angka stunting melalui strategi edukasi pra nikah, sebagaimana yang juga telah direncanakan BKKBN.

Untuk itu, dia menyiapkan puluhan ribu penyuluh agama untuk berkolaborasi dengan petugas KB PNS dan Non PNS BKKBN untuk mengedukasi pasangan yang mau menikah dan atau pasangan rumah tangga yang menginginkan kehamilan.

"Kami memiliki 50 ribu Penyuluh Agama yang tersebar di seluruh Indonesia, sinergi antara Penyuluh Agama dan Penyuluh KB akan menjadi hal yang luar biasa untuk melakukan sosialisasi mengenai stunting kepada masyarakat," tuturnya.

Selain itu, Yaqut memastikan Kemenag tengah mengupayakan langkah konkret lain untuk penurunan stunting ini. Yaitu melakukan revitalisasi Kantor Urusan Agama (KUA) agar tidak hanya melayani pernikahan saja namun juga pelayanan agama.

"Sehingga mengenai stunting bisa tercakup didalamnya," sambungnya.

Kementerian agama, lanjut Yaqut, saat ini juga tengah mengembangkan super apps, atau aplikasi yang bisa mencakup berbagai hal seperti mempermudah mengurus pernikahan dan termasuk edukasi para nikah.

"Hal ini bisa diintegrasikan dengan aplikasi yang dimiliki BKKBN. Kemudian untuk di KUA juga akan ditingkatkan perannya dengan revitalisasi diantaranya dengan bimbingan bagi calon pengantin," demikian Yaqut Cholil Qoumas.

Dalam kesempatan yang sama, Hasto Wardoyo menambahkan, BKKBN juga tengah menyiapkan aplikasi online bagi mereka yang akan menikah agar tiga bulan sebelum menikah bisa melaporkan di aplikasi ini dan menginformasikan status kesehatan dan gizinya.

"BKKBN tidak menghalangi orang untuk menikah, namun apabila misalnya ada anemia pada calon Ibu sangat disarankan untuk minum seperti tablet penambah darah, asam folat terlebih dahulu," terangnya.

"Kami juga menyarankan agar menikah dan melahirkan bagi perempuan minimal diatas usia 21 tahun, karena dari sisi kedokteran di usia ini ideal untuk hamil dan melahirkan,” tambahnya.

Program penurunan angka stunting di Indonesia ini telah dipatok angkanya oleh Presiden Joko Widodo. Yakni dari 27,5 persen di tahun 2020 bisa menjadi 14 persen di tahun 2024.

Untuk mencapai target tersebut, Jokowi menujuk BKKBN sebagai Ketua Tim Percepatan Pencegahan Stunting dan melakukan koordinasi dengan kementerian lembaga terkait. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA