Di antara komponen tersebut juga termasuk autothrottle yang berfungsi untuk mengontrol tenaga mesin pesawat secara otomatis.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menuturkan, pengiriman komponen dilakukan guna pemeriksaan yang akan membantu otoritas mengetahui penyebab kecelakaan.
Sejauh ini, tim SAR gabungan telah menemukan Flight Data Recorder (FDR) dari pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada 9 Januari. Namun Cockpit Voice Recorder (CVR) yang masih terus dalam proses pencarian.
"Kalau hanya FDR yang kita punya, kita tidak tahu kenapa parameternya berubah, apa alasannya. Kita membutuhkan konfirmasi dari komponen yang dikirim ke AS dan Inggris, serta CVR," ujar Soerjanto, seperti dikutip dari
Reuters.
Sebelumnya, KNKT mempertimbangkan apakah autothrottle berkontribusi dalam kecelakaan Sriwijaya Air. Pasalnya beberapa hari sebelumnya, terdapat laporan adanya masalah pada autothrottle.
Soerjanto mengungkap, KNKT berencana untuk segera mengeluarkan laporan awal mengenai kecelakaan Sriwijaya Air yang menewaskan 62 orang.
BERITA TERKAIT: