Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Guru Honorer Di Banten Terlambat Gajian Di Januari, Ini Sebabnya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Jumat, 29 Januari 2021, 23:16 WIB
Guru Honorer Di Banten Terlambat Gajian Di Januari, Ini Sebabnya
Ilustrasi guru honorer/Net
rmol news logo Tenaga pendidik honorer sekolah negeri yang tersebar di Provinsi Banten dipastikan mengalami keterlambatan gaji pada bulan Januari 2021.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayan (Kadisdik) Provinsi Banten Tabrani mengatakan, Januari ini guru honorer belum terima gaji karena awal tahun biasanya dilakukan validasi data terlebih dahulu sesuai perubahan dari semester ganjil ke semester genap.

"Hampir 5.862 (guru honorer) sedang divalidasi, karena kan guru honorer tidak permanen ada fluktuatif. Setiap semester terjadi fluktuatif, penyebabnya ada yang berhenti jadi guru honor, dapat pekerjaan lain, karena wafat, dan ada juga guru yang diangkat jadi pegawai negeri," ujar Tabrani, Jumat (29/1).

"Itu harus diverifikasi ulang jangan sampai nanti orangnya sudah ngga ada masih dibayar gitu," sambungnya seperti dikutip Kantor Berita RMOLBanten.

Lebih lanjut, Tabrani menjelaskan, setelah dilakukan verifikasi pada bulan Januari di bulan berikutnya dipastikan tidak akan lagi terjadi keterlambatan gaji sebab di awal tahun pelajaran baru sering terjadi pembaharuan data.

"Lagi divalidasi mudah-mudahan sampai dengan malam ini bisa selesai besok, paling lambat pekan depan sudah bisa dibayarkan," ungkap Tabrani.

Disinggung alokasi anggaran untuk guru honorer 2021, Tabrani mengakui secara rinci dirinya tidak mengetahui detail data anggaran, yang jelas alokasi honorer menyesuaikan zonasi wilayah.

"Guru honor dibagi dalam tiga wilayah ada yang gaji pokok Rp 1,7 juta, kemudian nanti jam mengajar Rp 75 ribu per jam, ada yang Rp 1,6 juta, nanti jam mengajarnya tetap Rp 75 ribu per jam. Ada yang Rp 1,2 juta jam mengajar tetap Rp75 ribu," katanya.

"Guru honorer sebenarnya kalau dari sisi pendapatan itu sudah cukup baik, karena mereka rata-rata sudah di atas ada yang Rp 2,5 juta terus Rp 3 juta bahkan ada yang mencapai Rp 4 juta," tuturnya.

Sejauh ini, kata Tabrani, Banten masih membutuhkan ribuan tenaga pendidik. Namun, kebijakan pengangkatan tersebut kewenanganya dimiliki pusat.

"Yang ideal sih guru honor di sekolah negeri hampir mencapai 6 ribuan yah. Tapi kan kita tidak bisa meminta ideal itu ke pemerintah pusat, jadi sangat tergantung kepada pemerintah pusat," katanya.

Sementara, lanjutnya, untuk pengangkatan honorer menjadi CPNS sesuai kebijakan baru dari pusat polanya diubah. Saat ini pengangkatan guru honorer menjadi Pegawai Pemerintah Perjanjian Kerja (P3K).

"Kalau informasi pusat, pusat akan mengangkat 1 juta guru P3K tapi kabupaten/kota tidak terkuota, seleksinya dari pusat aja pokoknya," terangnya.

Tabrani pun berharap dengan kebijakan peralihan ke P3K guru honorer di Banten dapat terbantu untuk memperoleh kesejahteraan.

"Mudah-mudahan saudara-saudara kita guru honorer bisa diterima menjadi P3K," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA