"Banyak orang yang menganggap bahwa semua kain yang bermotif seperti batik, adalah batik sungguhan," ujar ahli batik Indonesia, Komarudin Kudiya, yang juga adalah Pengusaha Batik Komar Bandung sekaligus Ketua Asosiasi Pengusaha dan Pengrajin Batik Indonesia.
Ia menuturkan bahwa itu adalah hal yang berbeda. Batik tulis atau batik asli, dibuat dengan tangan, oleh karena itu tidak ada model yang sama persis.
"Batik adalah kerajinan tangan yang cara membuatnya adalah dengan menggunakan menggunakan 'malam' atau lilin batik panas sebagai perintang warna. Cara menggunakannya dengan alat berupa canting," terang Komar, dalam acara diskusi virtual 'Jendela Usaha' yang diselenggarakan Republik Merdeka Online, Rabu (27/1).
Canting itu sendiri ada canting tulis dan canting cap untuk membentuk motif tertentu. Setiap motif pasti memiliki makna.
Komar yang sejak kecil sudah sangat mencintai dunia batik karena lahir dari generasi keenam pengusaha batik Trusmi mengatakan pentingnya edukasi untuk lebih mengenal warisan budaya inii.
Batik juga beragam, dari setiap daerah memiliki ciri khasnya sendiri. Harga batik juga beragan, dari yang hanya 50 ribu rupiah sampai yang puluhan juta. Batik asli pun ada yang hanya 50 ribu (dari pengrajinnya). Harga tentu dipengaruhi oleh wilayah dan kekhasan batik," jelas Komar.
Komar menekankan, harga murah atau mahalnya sehelai batik itu bukan berarti menentukan keaslian batik. Karena ada juga kain bermotif batik yang mahal sekali. Sebaliknya ada kain asli batik yang justru sangat ekonomis.
Lebih jauh Komar berpesan agar menjaga warisan Indonesia ini dengan cara memperkenalkannya secara baik.
"Saat ini batk sudah dikenal luas di dunia internasional bukan saja untuk berpakaian. Tetapi juga untuk aksesoris lainnya," ujar Komar.
Batik Indonesia sudah banyak diadaptasi. Untuk kebutuan luar negeri, corak atau motif batik pun banyak mengalami penyesuaian sehingga menjadi lebih beragam seperti yang kita lihat di acaar=acaar fashion show luar negeri, dari mulai gaun, kemeja, blazer, atau tas.
"Corak batik di luar negeri, contohnya seperti batik Jepang, diramu dengan budaya setempat sehingga keindahannya menyesuaikan kebutuhan masing-masing negara," terang Komar.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: