Ketua Umum Perempuan Jenggala Vicky Kartiwa mengatakan, saat ini gizi masih menjadi masalah di Indonesia khususnya di pedesaan. Sehingga, Indonesia perlu meningkatkan pembangunan kesehatan masyarakat.
Jika gizi balita pada periode 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) terpenuhi, Indonesia akan menghasilkan remaja yang produktif, kreatif, dan kritis.
Untuk mencapai itu, kata Vicky, diperlukan edukasi terkait keseimbangan gizi dan pencegahan terjadinya gizi buruk (stunting).
"Tujuan kegiatan ini, pertama sebagai wujud tanggung jawab moral sebagai sesama anak bangsa. Kedua ini sejalan dengan program pemerintah, Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi juga pencegahan stunting," kata Vicky melalui keterangan tertulis, Rabu (27/1).
Vicky menambahkan, momentum Hari Gizi Nasional selain untuk membantu korban longsor juga untuk memberikan edukasi peningkatan SDM yang unggul.
“Sehingga, ke depan SDM Indonesia dengan peduli gizi, peduli generasi, bisa mencetak generasi sehat berprestasi,†ujarnya.
Program yang digelar bersama Jenggala Center, selain memberikan paket makanan tambahan balita dan ibu hamil juga diberikan paket bantuan sosial berupa paket sembako, perlengkapan mandi, selimut, sarung, masker dan hand sanitizer kepada korban longsor Sumedang.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: