Diketahui, usai nota kesepahaman antar kedua pemkot tersebut, salah satu item kerjasama yang menjadi perhatian adalah soal sampah. Diwacanakan Pemkot Tangsel akan membuang sampahnya ke Cilowong sebanyak 400 ton perharinya.
"Masyarakat di sini pengennya pihak Pemkot yang ke sini. Ini tidak ada sosialisasi dari lurah, kumpulan baru kemarin bahkan saya tidak dateng, sengaja karena pasti diminta tandatangan," ucap Ketua RT 12 Lingkungan Pasir Gadung Wadas, Eni Jumaeni, Selasa (26/1).
Dia mengungkapkan, dulu ketika terjadi longsor, warga hampir menutup TPSA Cilowong tersebut, karena masyarakat khawatir akan berdampak kepada mereka.
"Bahkan pas longsor dulu, masyarakat sini pengen nutup, tapi orang dinas kesini mohon-mohon agar tidak ditutup," ungkap Jumaeni.
Jadi, sambungnya, pihaknya minta agar ada pertemuan masyarakat dengan orang dinas terkait, agar mengetahui keluh kesah masyarakat.
"Kami menolak sampah Tangsel, karena ini saja belum beres masa tambah masalah lain. Sebelum ada sampah Tangsel saja sudah seperti ini, bagaimana kalau ditambah," katanya.
Dia menegaskan, jika pihak Pemkot Serang tidak mau berkomunikasi terlebih dahulu, pihaknya akan melakukan aksi demontrasi ke Kantor DLH Kota Serang.
"Sekarang kita baik-bak dulu, pengen ketemu. Tapi kalau nanti tidak ada respon, terpaksa saya bersama masyarakat nanti ke Kantor DLH," tandasnya seperti diberitakan
Kantor Berita RMOLBanten.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: