Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pemkot Tangsel Gagal Kelola Sampah, Walhi: Masalah Baru Untuk Kota Serang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Senin, 25 Januari 2021, 20:57 WIB
Pemkot Tangsel Gagal Kelola Sampah, Walhi: Masalah Baru Untuk Kota Serang
TPA Cilowong, Kota Serang/RMOLBanten
rmol news logo Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jakarta menilai Pemkot Tangerang Selatan telah gagal dalam mengelola sampah dengan baik.

Pasalnya, sampah dari Tangsel telah disepakati akan dibuang ke Kota Serang dengan volume sampah per hari bisa mencapai 400 Ton.

"Bukan hanya persoalan lingkungan, tapi ini soal ketidakmampuan Pemkot Tangsel dalam mengelola sampah. Ini menunjukan bahwa upaya Pemkot Tangsel dalam pengelolaan sampah gagal," ujar Aktivis Walhi, Tubagus Ahmad kepada Kantor Berita RMOLBanten, Senin (25/1).

Seharusnya dikatakan Bagus, Pemkot Tangsel melakukan upaya-upaya pencegahan seperti mengeluarkan kebijakan larangan pengurangan sampah plastik. Bukan justru membuang masalah dari Tangsel ke Kota Serang.

Pemkot Tangsel, ujar Bagus, baiknya melihat pengelolaan sampah di DKI Jakarta yang merumuskan tiga kegiatan strategsi daerah untuk mengatasi permasalah pengelolaan sampah baik secara jangka pendek, menengah, maupun panjang.

"Harusnya mereka belajar dari persoalan yang dihadapi Jakarta. TPST Bantargebang sudah melebihi kapasitas nggak boleh sampai sampah menggunung," katanya.

"Sekarang kan Jakarta sudah mengeluarkan larangan penggunaan sampah kantong pelastik setiap hari pakai. Nah, harusnya pemerintah di Banten terutama Tangsel yang persoalan sampahnya sudah mengalami fase darurat sampah, seharusnya mereka mengluarkan kebijakan pencegahan," sambungnya.

Dampak pembuangan sampah dari Tangsel, lanjut Bagus, akan menjadi permasalah baru bagi Kota Serang. Soalnya, selain faktor lingkungan polusi pun akan mengancam Kota Serang.

"Nah, artinya Kota serang akan mendapatkan persoalan baru masalah sampah, itu kan bukan hanya 400 ton per hari tetapi jumlah volume kendaraan yang jalan dari Tangsel ke Serang bagaimana? Pasti buruk dari sisi transfortasinnya," ungkapnya.

"Pasti banyak sampah-sampah yang bertebaran di jalan dan polusinya itu dari Tangsel ke Serang akan menghasilkan polusi buruk," tuturnya.

Persoalan jalur transportasi sampah, dijelaskan Bagus, sampai saat ini mungkin masih dalam tahap kajian.

Misalnya, kata dia, dalam kapasitas truk sampah bermacama-macam kalau truk sekali angkut sampah 2,5 ton atau 4 ton, artinya akan ada ratusan pengangkut sampah dari Tangsel ke Kota Serang.

"Itu jalurnya ke mana, akan menggunakan jalur mana? Apakah dia akan menggunakan jalur pemukiman warga atau tol. Artinya, ini akan menghasilkan persoalan baru yang muncul bukan cuma soal pencemaran tapi ini lebih dari itu," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA