Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

PPKM Tidak Akan Efektif Selama Kesadaran Masyarakat Rendah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Minggu, 24 Januari 2021, 04:41 WIB
PPKM Tidak Akan Efektif Selama Kesadaran Masyarakat Rendah
Ilustrasi/Net
rmol news logo Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk menekan angka penyebaran Covid-19 harus diikuti dengan kesadaran masyarakat. Tanpa hal itu, kebijakan ini tak efektif menekan penyebaran corona.

"Selama kesadaran masyarakat masih rendah, Covid-19 masih tinggi, kita masih red/black zone, maka PPKM tidak akan pernah efektif. Variabel kesadaran masyarakat untuk menghindari kerumunan, menjaga jarak, memakai masker juga perlu digencarkan terus," kata Kepala UPT Pusat Pengembangan Publikasi Ilmiah Dosen Universitas Semarang, Dr Dyah Nirmala Arum Janie, Sabtu (23/1).

Dyah mengaku sepakat terhadap keputusan pemerintah memperpanjang PPKM hingga 8 Februari 2021 mendatang.

Namun, menurutnya, dengan PPKM semua jenis usaha akan terkena dampak. Bukan hanya usaha mikro saja.

"Bayangkan saja PKL yang mungkin jam bukanya menjelang Maghrib dan harus tutup jauh lebih awal. Pasti belum bisa untuk nutup modal hari itu saja. Pembatasan jam usaha PKL sudah jelas semakin mempersulit perekonomian pelaku usaha apapun skalanya," tambahnya, dikutip Kantor Berita RMOLJateng.

Meski demikian, Dyah meminta pelaku usaha dan masyarakat tidak patah arang. Menurutnya, pelaku usaha harus lebih berinovasi dalam menjalankan usahanya. Inovasi bisa ke arah pengayaan usaha dan jenis transaksi.

Misalnya, PKL yang menjajakan makanan matang, berinovasi menjual produknya yang bisa dikirim ke rumah konsumen dengan berbagai cara. Contohnya, melalui jasa antar, atau melalui pemesanan di awal.

"Mereka juga perlu berinovasi terhadap produk yang dijual. Contohnya memperbanyak variasi produk. Walaupun hal ini tidak mudah, tetapi kenyataan pandemi ini, menuntut PKL dan pelaku usaha harus lebih kreatif dan inovatif," tegas Dyah.  

Di sisi lain, Dyah meminta pemerintah harus lebih berperan aktif dengan bantuan sosial tunai maupun program jaring pengaman sosial yang harus benar-benar dilaksanakan dan dipantau.

Secara ekonomi mikro, Dyah menilai pendampingan dan bantuan usaha sangat diperlukan. Menurutnya, bantuan bukan hanya modal usaha saja, tetapi juga bantuan pemasaran produk usaha.

Salah satu langkah yang bisa ditempuh, papar Dyah, pemerintah bisa menginstruksikan perusahaan melalui program CSR.

Selain itu, menginstruksikan perguruan tinggi/akademisi bisa memberikan bantuan dana dan/atau pendampingan sebagai bentuk pengabdian masyarakat.

"Agar mereka bisa melestarikan usahanya. Di masa pandemi ini banyak masyarakat yang belum siap berusaha untuk lebih kreatif menghadapi PPKM maupun PSBB. Akhirnya mereka abai terhadap imbauan pemerintah, dengan tetap melakukan kegiatan seperti biasa. Ketakutan untuk tidak bisa makan hari ini, melebihi ketakutan terjangkit pandemi Covid-19," tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA