"Tidak mudah mewujudkan amanat mulia yang disampaikan Komjen Listyo saat fit and proper test di Komisi III DPR RI," kata Farhat Abbas dalam keterangan yang diterima
Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (23/1).
Dari internal, kata Farhat, Listyo Sigit harus menghadapi realitas yang bukan rahasia lagi yakni panorama koruptif di tengah lembaga Polri, hal ini bukanlah pekerjaan ringan untuk diatasi oleh Listyo Sigit.
"Saat lakukan pembenahan, Listyo harus menghadapi perilaku dan mental eksploitatif yang selama ini sudah mengakar di lembaganya. Bahkan, harus membenahi format kebijakan yang disalahgunakan," kata Farhat.
Belum lagi, Jenderal kelahiran Ambon itu melampaui empat angkatan dari sejawatnya juga menjadi problem psikologis tersendiri ketika harus menegakkan disiplin internal. Namun demikian, kata Farhat, kendala internal yang sudah menstruktural itu memang harus dihadapi dengan spirit reformatif kuat. Demi kembalikan marwah atau wibawa Polri yang sudah sekian lama terkikis.
"Sebuah tantangan berat dalam pro penegakan hukum total adalah – pertama – harus memperlakukan sama terhadap pelaku penyalahgunaan wewenang dalam institusi Polri, yang terkait korupsi atau lainnya," kata Farhat.
Kedua, menurut Farhat, tantangan yang tidak ringan adalah kalangan eksternal Polri, yang menurut teori disebut the untouchable people, dari unsur penguasa dan atau inner circlenya. Bahkan, dari anasir partai politik dan atau ormas yang selama ini tergolong mesra dengan kekuasaan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: