"Secara akademis ada penurunan belajar siswa. Karena guru-guru memberikan materi jarak jauh," kata Jumeri dalam diskusi daring Polemik MNC Trijaya bertajuk "Nasib Di Tengah Pandemi" Sabtu, (23/1).
Dalam situasi normal saja, kata Jumeri, dimana guru-guru menemui langsung murid di kelas, tingkat pemahaman masih bisa dikatakan kurang.
"Apalagi PJJ (pembelajaran jarak jauh)," tekannya.
Untuk itu, ia berharap peran orang tua untuk memaksimalkan anak-anaknya belajar melalui metode PJJ ini.
Disisi lain, Jumeri mengatakan, dari survei yang dilakukan oleh pihaknya di daerah-daerah tertinggal masih menggunakan kurikulum tahun 2013. Kemudian sebanyak 20 persen sudah menggunakan kurikulum 2013 yang dikombinasikan dengan kurikulum darurat.
"Masih ada juga guru-guru yang menerapkan kurikulum normal," tandas Jumeri.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.