Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Relawan TurunTangan: Korban Gempa Mamuju Dan Majene Masih Butuh Bantuan Medis

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 20 Januari 2021, 11:12 WIB
Relawan TurunTangan: Korban Gempa Mamuju Dan Majene Masih Butuh Bantuan Medis
Relawan TurunTangan saat menyalurkan bantuan kepada korban gempa Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat/Ist
rmol news logo Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,9 yang mengguncang wilayah Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat pada Jumat (15/1) telah memakan 84 korban jiwa dengan banyak warga kehilangan tempat tinggal.

Saat ini terdapat 19.435 warga yang dievakuasi ke sejumlah tenda pengungsian yang tersebar di 25 titik di Mamuju dan Majene. Sementara gempa sendiri sudah menghancurkan kantor Gubernur Sulbar, rumah sakit, serta sejumlah bangunan bertingkat.

Untuk memberikan bantuan kepada para korban, sebanyak 16 relawan TurunTangan dikerahkan. Enam relawan dari Palu berangkat ke Mamuju pada Senin (18/1) pukul 03.00 WITA dini hari. Sementara yang lainnya merupakan relawan TurunTangan Mamuju.

Para relawan bahu membahu memberikan bantuan berupa beras, air mineral, makanan instan, baju layak pakai, pembalut, perlengkapan bayu, susu formula, selimut, tikar, dan tenda.

"Kegiatan ini adalah buah kolaborasi dengan TurunTangan regional Sulawesi, yaitu TurunTangan Palu, Mamuju, Makassar, Parigi, Donggala, dan Barru," ujar koordinator TurunTangan Palu, Inggrit Setiawati dalam keterangan tertulisnya kepada redaksi.

"Donasi yang diberikan hari ini antara lain berasal dari dana kas TurunTangan Palu dan masyarakat Sulawesi Tengah yang kami jemput di rumah mereka secara sukarela," lanjut dia.

Berdasarkan keterangan dari para relawan yang turun ke lokasi, bantuan medis untuk korban, baik di Mamuju maupun Majeni masih sangat minim. Dengan demikian, TurunTangan Palu saat ini tengah berupaya membuat posko medis dan kegiatan psikososial bagi anak-anak korban gempa melalui Ruang Senyum.

"Banyak dari mereka mengeluh sakit, anak-anak juga banyak sakit, bahkan ibu hamil kehabisan vitamin," ungkap Inggrit.

"Titik gempa ada di Malunda Kabupeten Majene adalah lokasi yang cukup parah tapi masih minum bantuan masuk. Kami ingin membuka poso medis, hanya saja kami belum bisa mengadakan respon medis karena obat kami masih terbatas," tambahnya.

Saat ini, Inggrit mengatakan, TurunTangan masih berusaha mengumpulkan donasi untuk membantu warga yang mengungsi.

Donasi sendiri dapat diberikan melalui BRI 033901001501567 a/n Yayasan TurunTangan, dengan konfirmasi melalui 0823-9331-2592 (Inggrit) atau 0852-9806-8585 (Fadal).

TurunTangan juga membuka penggalangan dana melalui kitabisa.com/bantumajenedanmamuju. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA