Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dua Menteri Berpeluang Tarung Di Bursa Calon Ketua Umum IA-ITB

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yelas-kaparino-1'>YELAS KAPARINO</a>
LAPORAN: YELAS KAPARINO
  • Sabtu, 16 Januari 2021, 13:25 WIB
Dua Menteri Berpeluang Tarung Di Bursa Calon Ketua Umum IA-ITB
Salah seorang Pengurus Pusat IA-ITB, Adam WH/Ist
rmol news logo Dua menteri Kabinet Indonesia Maju disebutkan berpeluang ikut melantai di bursa calon ketua umum Ikatan Alumni (IA) Institut Teknologi Bandung (ITB) periode 2021-2025.

Keduanya adalah Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono yang merupakan alumi S-2 Magister Management, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang adalah alumni Fisika Nuklir angkatan 1983.

Bila tidak ada aral melintang, Kongres IA-ITB dengan agenda mencari pengganti Ketua Umum IA-ITB saat ini, Ridwan Djamaluddin, akan digelar bulan Maret mendatang.

Salah seorang Pengurus Pusat IA-ITB, Adam WH, mengatakan, sedianya Kongres digelar tahun 2020 lalu. Namun pandemi Covid-19 membuat Kongres terpaksa diundur sampai saat yang dianggap lebih memungkinkan.

Don Adam, begitu ia biasa disapa, mengatakan, sejauh ini sudah ada  dua kandidat ketua umum IA-ITB yang mengambil formulir pendaftaran.

Keduanya adalah Gembong Primadjaja yang merupakan Sekjen IA-ITB saat ini, dan Honesti Basyir yang merupakan dirut di salah satu BUMN.

Masih menurut Don Adam, ada kemungkinan besar Wahyu Sakti Trenggono dan Budi Gunadi Sadikin juga akan mengambil formulir pendaftaran calon ketua umum IA-ITB dan ikut bertarung di arena Kongres IA-ITB.

“Mungkin sekali mereka juga berkeinginan untuk maju di Kongres, mengingat sudah banyak preseden organisasi alumni diketuai seorang menteri,” ujar Don Adam.

Don Adam juga mengatakan, IA-ITB adalah organisasi kealumnian di Indonesia yang pertama kali melakukan pemilihan dengan sistem one man one vote. Pemilihan dengan sistem satu orang satu suara itu digelar pertama kali di tahun 1997, di penghujung era Orde Baru.

“Saat itu hampir seluruh organisasi besar melakukan pemilihan secara aklamasi. Sehingga banyak pihak menyebut bahwa kongres ITB 1997 adalah bentuk kritik langsung terhadap sistem aklamasi pada rejim Orde Baru,” katanya lagi.

Dia juga mengatakan, dalam Kongres IA-ITB bulan Maret ini pemilihan tetap menggunakan one man one vote. Namun panitia pemilihan tidak menyediakan bilik suara pada setiap daerah seperti pemilihan-pemilihan yang lalu

“Pemilihan dengan sistem one man one vote akan dilakukan secara online penuh sebagai bentuk dukungan alumni ITB terhadap protokol kesehatan menghadapi pandemi Covid-19,” demikian Don Adam. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA