Komandan Batalyon Intai Amfibi 1 Marinir, Letkol Mohammad Abdillab menyampaikan, alat tersebut adalah robot bawah air atau drone yang dioperasikan melalui remote dengan kedalaman 305 meter berkecepatan 2,5 knot dan dilengkapi kamera kualitas 4K.
Danyontaifib 1 Mar berharap dalam pencarian hari ini bisa menghasilkan lebih banyak puing-puing pesawat Sriwijaya, termasuk mencari kepingan CVR yang belum ditemukan.
“Kita berharap bisa mendapatkan hasil yang lebih banyak,†ucap Abdillah di Tanjung Kait, Tangerang, Jumat (15/1).
Hari ini, Tim Sar Yontaifib 1 Mar menerjunkan 8 penyelam guna melakukan pencarian korban. Dengan adanya teknologi tersebut, diharapkan pencarian lebih cepat.
“Kedalaman laut tempat lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ-182 diperkirakan 15-20 meter. Ini bukan berarti pencarian menjadi lebih mudah, kedalam tidak menjadi tolak ukur pencarian dapat berjalan lambat atau cepat,†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.