Namun demikian, tubuh Yusri batal disuntikkan vaksin Covid-19. Mulanya, Yusri tampak sudah mendaftar di meja pertama usai namanya dipanggil. Kemudian, dia menuju meja kedua untuk menjalani skrining.
Setelah dari meja kedua, Yusri tidak lanjut disuntik. Dia berjalan menuju sebuah ruangan yang tertutup kelambu putih.
Ternyata, Yusri batal disuntik karena hasil tekanan darah atau tensi dirinya tidak sesuai dengan standar minimal orang bisa menerima vaksin.
“Jadi memang untuk melaksanakan vaksinasi bukan sembarang ya, harus melalui beberapa fase-fase mulai dari pendataan dan juga pemeriksaan kesehatan baik itu tensi, serta riwayat penyakit, jadi ketika di vaksin itu salah satu tensi," kata Yusri di Balaikota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (15/1).
Menurut Yusri ada batas normal tensi yang diperbolehkan untuk menerima vaksin. Kbetulan saat dicek, tekanan darah Yusri tidak sesuai.
"Tensi normal itu harus 130/80 lewat dari itu tidak boleh dipaksakan. Tadi tensi saya 140 sekian," ujarnya seperti diberitakan
Kantor Berita RMOL Jakarta.
Kendati demikian, Yusri pun akan dijadwalkan ulang melakukan vaksinasi Covid-19.
"Tapi nanti akan dijadwalnya vaksinasi lagi," kata Yusri.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: