PLN Maksimalkan Penanganan Listrik Padam di Mamuju Dan Majene Akibat Gempa

Perusahaan Listrik Negara (PLN), segera melakukan perbaikan listrik yang padam tersebut mulai hari ini.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UIW Sulselrabar) Awaluddin Hafid menerangkan, pihaknya menerjunkan total 123 personil untuk memulihkan kelistrikan terdampak gempa tersebut.

"Sebanyak 463 Gardu Distribusi Berhasil dinormalkan," ujar sosok yang kerab disapa Hafid ini dalam siaran pers yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (15/1).

Saat ini, lanjut Hafid, PLN tengah mengirimkan personil tambahan yang berasal dari Pinrang, Parepare, Palopo dan Palu, untuk membantu upaya pemulihan kelistrikan di sejumlah titik terdampak gempa.

Seiring itu, pihaknya juga mengirimkan perlengkapan dan material penanganan kelistrikan seperti genset kapasitas kecil, lampu emergensi dan mobil layanan teknik, ke daerah-daerah terdampak gempa.

“Kami terus berupaya agar listrik dapat segera menyala. Tim saat ini sedang berupaya di lapangan untuk melakukan pemulihan, ditambah dari beberapa daerah juga akan bergabung membantu pemulihan," ungkapnya.

Akibat gempa ini, Hafid menyebutkan aliran listrik di sebagian wilayah Sulawesi Barat terputus. Diperkirakam ada sebanyak 872 Gardu Distribusi di Kabupaten Majene dan Mamuju padam.

Dari 463 gardu yang sudah pulih dan bisa beroperasi kembali, beberapa di antaranya telah bisa digunakan untuk fasilitas layanan publik seperti rumah sakit, tempat penampungan pengungsi, instalasi air bersih.

“Listrik untuk fasilitas umum yang digunakan untuk penanganan gempa bumi ini tentu akan menjadi prioritas utama, termasuk gedung pemerintahan,” ucap Hafid

Untuk membantu korban terdampak gempa, PLN juga membuka 3 posko dapur umum di Majene dan mamuju, yaitu di Rumah BUMN Majene, Kantor Pelayanan PLN Onang Majene, dan PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Mamuju.

"Mohon doanya agar semua lancar,” demikian Awaluddin Hafid.