Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Fraksi PKB: Perlu Tambahan Gizi Bagi Lansia Selama Pembatasan Kegiatan Masyarakat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Kamis, 14 Januari 2021, 23:12 WIB
Fraksi PKB: Perlu Tambahan Gizi Bagi Lansia Selama Pembatasan Kegiatan Masyarakat
Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Semarang HM Rohaini/Net
rmol news logo Fraksi Partai Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPRD Kota Semarang meminta Pemerintah Kota Semarang memperhatikan nasib warga lanjut usia (lansia).

Khususnya lansia yang terkena dampak ekonomi maupun dampak sosial dari pandemi virus Covid-19.

Lebih-lebih dengan diterapkannya Peraturan Walikota 1/2021 yang memberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) secara ketat pada 11 hingga 25 Januari 2021.

Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Semarang HM Rohaini mengatakan, warga lansia tersebut perlu mendapat layanan yang bersifat antisipatif. Yaitu diberi bantuan tambahan gizi dan pelayanan psikis.

"Dengan diperketatnya PKM, warga lansia menjadi semakin rentan kesehatannya. Mereka perlu diperhatikan," tutur anggota Komisi D ini dikutip Kantor Berita RMOLJateng, Kamis, (14/1/2021).

Pemerintah Kota Semarang, terang Rohaini, telah menolong warga yang terpapar virus corona. Berupa  pengobatan gratis, karantina dengan layanan medis, termasuk di rumah dinas Walikota. Juga telah membantu bahan makanan pokok maupun bantuan uang tunai (BST).  

Diterangkan Rohaini, warga berusia lebih dari 50 tahun, yang disebut sebagai lansia, beresiko paling tinggi dalam masa pandemi.

Kepada mereka tidak cukup diminta menaati protokol kesehatan dengan memakai masker, sering cuci tangan pakai sabun dan dihimbau keras tidak keluar rumah.

Langkah terbaik, kata dia, adalah ditingkatkan potensi kesehatannya, diperkuat kekebalan tubuh (imunitasnya), dengan gerakan gemar olahraga, rajin berjemur di bawah terik matahari pagi, dan diberi bantuan makanan bergizi.

"Pemerintah sudah sering memberi makanan tambahan untuk anak-anak. Program perbaikan gizi ini perlu diberikan pula untuk para lansia,” tuturnya.

Langkah tersebut, lanjutnya, sangat sesuai dengan prinsip kesehatan universal. Yaitu mencegah lebih baik daripada mengobati.

"Kita tahu, mengobati ketika sudah sakit itu menguras energi, biaya, dan tidak bisa mengembalikan kepada kondisi semula. Kesehatan itu mahal harganya. Maka yang terbaik adalah mencegah,” jelasnya.

Lanjutnya, memberi tambahan makanan bergizi adalah tindakan mengurangi resiko bagi para warga lansia. Maka ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat berpartisipasi.

"Saya mengundang partisipasi semua pihak untuk merespon usulan ini. Lembaga-lembaga swadaya masyarakat dan organisasi kemasyarakatan perlu ikut terlibat dalam pelayanan kepada warga lansia. Mari bergandeng tangan saling menolong sesama,” pungkas dia. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA