Pantauan
Kantor Berita Politik RMOL di perairan Tanjung Kait, Tangerang, sebanyak tiga orang penyelam dari Taifib I Marinir TNI AL melakukan penyusuran di koordinat yang diduga tempat jatuhnya
black box Sriwijaya Air.
Mereka melakukan penyelaman sedalam 15 hingga 20 meter ke dasar laut dengan menggunakan alat ping detector dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) secara manual dengan waktu kurang lebih 30 hingga 45 menit.
Serma Mar Hendra Syahputra yang merupakan penyelam dari Taifib I Marinir TNI AL menyampaikan, kondisi cuaca dan medan memungkinkan melakukan pencarian dengan metode manual lantaran sinyal ping
black box di perairan yang cukup dangkal.
“Sangat memungkinkan saya kira, karena dengan alat yang dibekali dari KNKT memandu kita mendekat titik
impact ke tempat tersebut. Sehingga kita bisa menemukan dari puing-puing melalui alat tersebut,†ucap Serda Hendra ketika ditemui
Kantor Berita Politik RMOL di Searider Taifib I Marinir di atas perairan Tanjung Kiat.
Serma Hendra berharap, dalam waktu dekat bisa menemukan kotak hitam berisikan VCR dan FDR Pesawat Sriwijaya Air. “Iya, mudah-mudahan bisa ditemukan dalam waktu dekat,†imbuhnya.
Dia mengatakan, kendala yang dihadapi regu penyelam dari Taifib I Marinir TNI AL adalah lumpur tebal sehingga memudarkan pandangan para penyelam.
“Lumpur itu sekitar satu meter. Masih bisa dijangkau manual. Pada saat kita mau jangkau lumpurnya mengeruhkan pandangan,†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.