Dalam kesempatan tersebut, Yaqut menuturkan bahwa pengadaan vaksin merupakan bagian dari ikhtiar atau upaya pemerintah untuk melindungi warga negaranya.
"Saya menekankan kembali bahwa ini (vaksin) adalah ikhtiar dari pemerintah, sebagai wujud dari kecintaan pemerintah kepada warga negaranya," ujar Yaqut dalam penyataan yang disiarkan secara virtual.
"Alhamdulillah hari ini sudah datang kembali 15 juta dosis (bahan baku) vaksin," tambahnya.
Meski begitu, Yaqut mengingatkan bahwa vaksin bukanlah obat, melainkan upaya pencegahan. Sehingga upaya lain juga perlu dilakukan oleh seluruh pihak, yaitu menjaga protokol kesehatan.
"Vaksin ini sekali lagi bukan obat, tapi upaya pencegahan. Dan oleh karena itu harus dilakukan secara simultan dengan tetap mengikuti prokes yang selama ini diberlakukan," jelasnya.
Kiriman 15 juta dosis bahan baku vaksin Covid-19 nantinya akan diolah oleh PT Bio Farma untuk dijadikan 12 juta dosis vaksin jadi. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, proses produksi kemungkinan akan memerlukan waktu sekitar satu bulan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: