Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Curah Hujan Tinggi Mengakibatkan Beberapa Desa Di Sumbawa Banjir, 3.532 Orang Terdampak

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Sabtu, 09 Januari 2021, 08:48 WIB
Curah Hujan Tinggi Mengakibatkan Beberapa Desa Di Sumbawa Banjir, 3.532 Orang Terdampak
Satu Desa di Sumbawa yang terendam banjir/Istimewa
rmol news logo Curah hujan yang cukup tinggi di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat kemarin (8/1), mengakibatkan banjir di beberapa desa.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan, ada sembilan desa yang terendam banjir akibat curah hujan tinggi yang terjadi kemarin sejak pukul 14.45 waktu setempat.

Kesembilan desa tersebut berada di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Moyo Utara dengan desa terdampak Desa Pungkit, Sumbawa (Kelurahan Samapuin, Brang Bara dan Bugis), Labuhan Badas (Labuhan Sumbawa), Moyo Ilir (Desa Moyo, Moyo Mekar dan Serading) dan Rhee (Desa Rhee).

"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa melaporkan sekitar 883 KK atau 3.532 jiwa terdampak di kawasan tersebut," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Raditya Djati dalam siaran pers yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (9/1).

Selain itu, Raditya juga menyebutkan kerugian materil yang disebabkan bencana banjir tersebut Di antaranya, rumah warga roboh 2 unit dan pemukiman terdampak 44 unit. Kemudian, infrastruktur publik seperti puskesmas dan kantor pemerintah yang terendam banjir masing-masing 1 unit serta sekolah 6 unit.

"Sedangkan lahan, sekitar 250 hektar perkebunan di 5 kecamatan terendam banjir. Saat kejadian tinggi muka air sekitar 20 hingga 50 centimeter," terang Raditya.

Perkembangan terkini yang diterima Pusat Pengendalian Operasi BNPB pada dini hari ini menyebutkan, banjir berangsur surut namun terpantau malam sebelumnya akses lalu lintas terganggu.

Merespon kejadian banjir ini, BPBD Kabupaten Sumbawa telah berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya seperti TNI, Polri, aparat kecamatan dan desa untuk melakukan pemantauan dan pendataan dampak banjir di lokasi.

BPBD juga menyampaikan kebutuhan logistik warga terdampak kepada BPBD Provinsi NTB yang sudah didistribusikan, serta juga terus menyiagakan personel untuk mengantisipasi banjir susulan maupun kondisi darurat di lapangan.

Adapun Prakiraan cuaca hari ini, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) masih menyebutkan adanya potensi hujan di wilayah NTB. Demikian juga, berdasarkan informasi cuaca di wilayah 5 kecamatan terdampak juga masih berpotensi dengan intensitas ringan hingga sedang.

BNPB menghimbau kepada masyarakat untuk dapat terus memantau prakiraan cuaca ini melalui aplikasi Info BMKG yang  dapat diakses melalui telepon pintar..

Sebab, daerah Sumbawa termasuk wilayah dengan potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Kelima kecamatan terdampak merupakan bagian dari 21 kecamatan di kabupaten ini yang teridentifikasi memiliki potensi bahaya tersebut.

"Informasi ini dapat dipantau melalui InaRISK atau inarisk.bnpb.go.id. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siaga terhadap potensi bahaya hidrometeorologi, khususnya di tengah puncak musim hujan pada Januari hingga Februari 2021," ungkap Raditya.

"Kesiapsiagaan dapat dimulai dari diri sendiri dan keluarga, seperti langkah antisipasi untuk penyiapan obat-obatan, makanan ringan dan minuman atau dokumen penting keluarga," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA