"Kita tidak pernah melihat unsur SARA dalam pemilihan Kapolri karena tugas Kapolri hanya untuk negara dan membantu Presiden," kata Habib Umar Al Hamid kepada wartawan di Jakarta, Kamis (7/1).
Mantan pendiri Presidium Alumni 212 ini lebih menekankan, selain sosok yang mampu merangkul ulama, calon Kapolri mendatang diharapkan mampu menjabarkan peran ulama sebagai sebagai pilar kehidupan masyarakat, meningkatkan moralitas serta menjadi wadah pemersatu umat yang harus bersanding dengan umara (pemimpin), karena keduanya mempunyai peran yang penting dalam dunia ini.
Umara membutuhkan ulama untuk melegitimasi program pembangunan dan sekaligus memotifasi umat untuk mendukung program tersebut. Ulama juga membutuhkan umara untuk memberi dukungan legal-formal berlakuÂnya hukum-hukum agama di dalam masyarakat.
"Yang terpenting mampu menjabarkan peran umara dan ulama agar indonesia damai, sejuk dan mampu menjadi bangsa yang hebat kedepannya," pungkas Habib Umar.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: