Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bukan Cuma Produsen Tempe, Pelaku Usaha Olahannya Juga Terdampak Kenaikan Harga Kedelai

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Rabu, 06 Januari 2021, 15:20 WIB
Bukan Cuma Produsen Tempe, Pelaku Usaha Olahannya Juga Terdampak Kenaikan Harga Kedelai
Pengrajin tempe/Net
rmol news logo Melambungnya harga kedelai tidak hanya menjadi ancaman bagi pelaku usaha atau produsen tahu dan tempe.

Terus naiknya harga kedelai impor di pasar, juga mengancam masa depan perajin tempe keripik di Ngawi, Jawa Timur.

Dalam kondisi harga bahan baku yang kian naik, terpaksa para perajin hanya mampu bertahan seadanya dan terancam bangkrut jika kondisi terus berlangsung tanpa adanya solusi dari pemerintah.

"Memang ada kenaikan harga selama sebulan terakhir. Ya, bertahan saja mau gimana lagi," terang Danny Anggoro seorang perajin tempe keripik asal Desa Ngawi Purba, Kecamatan Ngawi, Rabu, (6/1).

Kata Danny, sesuai harga normal per kilogram kedelai dari Rp 7,200 kini melesat menjadi Rp 9,200.

Kenaikan harga kedelai tersebut tidak berpengaruh pada harga jual keripik di pasaran. Alasanya takut kehilangan konsumen jika menaikan harga produksi keripiknya.

Selain kedelai naik, harga minyak goreng dan plastik pun turut melambung harganya. Seperti minyak goreng dengan kemasan 18 liter saat ini tembus Rp 230.000 padahal sebelumnya hanya Rp 210.000.

Pun plastik beralih harga sebelumnya per kilogram hanya Rp 32.000 saat ini mencapai Rp 35.000.

"Kalau dibilang angka kerugian per hari ya mencapai Rp 100.000 lah. Bahkan bisa minus juga," ucapnya seperti dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Lanjutnya, walau masih kondisi di tengah pandemi Covid-19 pihaknya masih mampu memproduksi keripik tempe 60 kilogram per hari.

"Kami berharap kepada pemerintah untuk melakukan intervensi harga kedelai di pasar apalagi kedelai impor," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA