Tak hanya itu, sekitar 90 rumah sakit (RS) pemerintah dan swasta pun dipastikan telah siap melakukan vaksinasi serupa.
Kepastian tersebut menyusul distribusi vaksin Covid-19 Sinovac oleh Kementerian Kesehatan ke berbagai wilayah di Indonesia, termasuk di Jabar, pada Minggu (3/1).
"Jabar sudah ada 1.000 lebih puskesmas yang sudah siap dan dilatih, 90-an RS daerah dan swasta yang sudah siap dilatih," ucap Emil, sapaan akrabnya, di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (4/1).
Emil mengatakan, vaksin yang diimpor oleh pemerintah pusat tersebut jumlahnya terbatas dan hanya diperuntukkan bagi tenaga kesehatan maupun profesi lainnya sebagai garda terdepan dalam melawan pandemi Covid-19 di Jabar.
"Yang diimpor ini terbatas, mayoritas hanya untuk tenaga medis dan profesi terdepan dalam menghadapi Covid-19," ungkapnya seperti diberitakan
Kantor Berita RMOLJabar.
Ia menyebut, vaksin Sinovac yang kini telah hadir di Indonesia terbagi dua. Pertama, yang diimpor pemerintah. Kedua, yang bakal diproduksi oleh PT Biofarma di mana Emil menjadi bagian relawan uji klinisnya.
"Vaksin terbagi dua, yang dibeli langsung diimpor dan yang di Biofarma, saya jadi relawan. Itu masih Maret produksi dan keputusannya," katanya.
Saat ditanyai soal jadwal vaksinasi, Emil mengaku belum mengetahui pasti. Namun, dirinya memprediksi, target vaksinasi dimulai pada pekan ketiga Januari 2021 yang dimulai dengan vaksinasi Presiden Joko Widodo.
"Per hari ini, distribusi sedang berjalan. belum ada laporan sudah selesai atau belum. Tapi, target kalau tidak salah, minggu ketiga bulan Januari, itu penyuntikan pertama oleh presiden," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: