Bupati Lombok Barat, Fauzan Khalid mengatakan, pandemi Covid-19 sebenarnya menjadi pukulan kedua kali bagi pelaku UKM dan seluruh warga Lombok Barat yang tengah bangkit dari bencana alam gempa.
"Lalu ditakdirkan ada pandemi ini," ujarnya kepada wartawan, Kamis (30/12).
Pukulan ganda itu diakui sangat memberatkan. Seperti daerah lain, Lombok Barat mendadak sepi karena pandemi. Di tengah perlambatan itu, Lombok Barat memanfaatkan situasi pasar lesu untuk penataan internal pelaku UKM.
"Kami mendata pelaku UKM dan menyiapkan kemampuan mereka menjangkau pasar luar Lombok," kata dia.
Pemkab Lombok Barat mendapatkan sejumlah UKM yang siap menembus pasar ekspor. UKM-UKM itu antara lain mengolah kopi dan aren di mana gula aren diolah untuk konsumsi gaya hidup sehat.
"Karena alasan kesehatan, semakin banyak orang memilih gula aren dibandingkan gula tebu. Kami memanfaatkan tren ini untuk mendorong penguatan UKM di Lombok Barat," kata Fauzan.
Selain penguatan UKM, Lombok Barat juga terus berupaya menggerakkan perekonomian berbasis pariwisata dan industri kreatif. Lombok pun optimis bisa pulih meski sampai saat ini pariwisata masih sangat jauh di bawah kapasitas.
Kini, penginapan dan kedai makan-minum di Lombok Barat terus mengampanyekan penerapan protokol kesehatan secara ketat. Penerapan itu untuk menjadikan penginapan dan kedai makan dan minum sebagai tempat yang aman serta rendah risiko penularan Covid-19.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: