Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Di Tengah Pandemi, Santri Terus Didorong Berwirausaha Lewat Pesantrenpreneur

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Kamis, 31 Desember 2020, 12:47 WIB
Di Tengah Pandemi, Santri Terus Didorong Berwirausaha Lewat Pesantrenpreneur
Pengasuh Pondok Pesantren Nashrul Ummah yang juga anggota DPR RI, Nusron Wahid menghadiri Pesantrenpreneur bertajuk "Semangat Berwirausaha Pemuda Santri Tetap Inovatif Kala Pandemi"/Net
rmol news logo Pesantren sebagai model dan basis pendidikan khas Indonesia tertua terus melakukan revitalisasi institusi menjadi salah satu wahana pengembangan kewirausahaan muda.

Demikian disampaikan Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga, Asrorun Niam Sholeh, melalui ruang virtual dalam agenda Pesantrenpreneur bertajuk "Semangat Berwirausaha Pemuda Santri Tetap Inovatif Kala Pandemi" yang diselenggarakan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Untuk Indonesia (Laduni), di Pondok Pesantren Nashrul Ummah, Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Rabu malam (30/12).

"Pesantren tidak saja mendidik para santri untuk mengkaji literasi keagamaan, tetapi saatnya pesantren yang merupakan basis dan model pendidikan khas Indonesia tertua untuk mengembangkan minat dan bakat para pemuda santri melalui wirausaha," jelas Niam.

Pondok pesantren, menurut Niam, dikenal dengan kemandiriannya. Hal ini yang menjadi dasar dalam mengembangkan minat dan bakat dalam membuat produk bisnis yang tentunya dapat menemukan target market yang tepat.

"Salah satu syarat kemandirian bangsa adalah mandiri di bidang ekonomi. Buktikan cinta kalian pada negara dan bangsa. Kalau ingin menjadi bangsa mandiri, jadilah wirausahawan. Setinggi-tingginya posisi karyawan dia tetap diatur. Serendah-rendahnya pelaku wirausahawan, dia mandiri terhadap dirinya sendiri," kata dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menegaskan.

Dalam kesempatan tersebut, Asrorun Niam mengajak santri dan alumni pondok pesantren terus memperbaiki nasib dan pendapatan, khususnya di tengah pandemi Covid-19, antara lain melalui wirausaha.

Minat dan bakat, kata Niam, menjadi penting untuk dikembangkan karena itu menjadi salah satu kunci membangun kewirausahaan. Selain itu santri juga harus berani untuk memulai jangan hanya berangan-angan.

Dia mengatakan, kalau wirausaha sudah dijalankan tentu akan membantu meningkatkan kesejahteraan tidak hanya untuk pengusaha tapi juga untuk masyarakat.

"Peningkatan ekonomi tidak sekedar sebagai tujuan tetapi itu sarana untuk menentukan kemanfaatan kita sebagai manusia, khairunnas anfa'uhum linnas, sebaik-baik manusia sejauh mana kita memberikan manfaat secara lebih kuat kepada sesama manusia," ujar dia.

Pengasuh Pondok Pesantren Nashrul Ummah yang juga anggota DPR RI, Nusron Wahid, mengatakan agenda ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelaku wirausaha di kalangan pesantren.

"Pelaku wirausaha pesantren harus memiliki pemikiran progresif dan kreatif, sehingga mampu mencari celah inovasi untuk mengembangkan wirausaha. Melalui pelatihan ini, diharapkan profesionalisme dalam melakukan bisnis dapat tergali," ujarnya.

Tim ahli Laduni, Akhmad Nashruddin, saat mengisi coaching clinic menyebutkan, partisipasi pemuda sangat dibutuhkan untuk membantu bersama-sama dalam memerangi pandemi Covid-19 ini dan patut terus didorong semua kalangan.

"Pemerintah juga diharapkan dapat memfasilitasi kegiatan wirausaha pemuda khususnya di kalangan pesantren serta memberikan bantuan kepada wirausahawan muda yang mengalami hambatan usaha yang disebabkan Covid-19, begitu juga untuk para wirausaha yang dapat membantu menggerakkan ekonomi masyarakat dalam bentuk sociopreneurship," ujar Akhmad Nashruddin. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA