Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Selain Hujan Deras, Limbah Kasur Juga Jadi Penyebab Genangan di Surabaya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Rabu, 30 Desember 2020, 14:55 WIB
Selain Hujan Deras, Limbah Kasur Juga Jadi Penyebab Genangan di Surabaya
Tumpukan limbah kasur dan sampah jadi salah satu penyebab genangan di Surabaya Barat/Ist
rmol news logo Tingginya curah hujan serta banyaknya sampah yang menyumbat saluran, menjadi faktor utama penyebab terjadinya genangan di beberapa titik di Surabaya Barat pada Senin malam kemarin (28/12).

Meski begitu, genangan di beberapa lokasi tersebut dapat surut dalam semalam.

Tak hanya itu, genangan di beberapa wilayah Surabaya Barat itu juga terjadi ada kecenderungan kenaikan elevasi air laut dalam dua hari terakhir. Berdasarkan laporan BMKG Juanda, puncaknya diprediksi terjadi pada 31 Desember 2020 besok.

"Makanya ini juga akan kita antisipasi. Besok kita akan rapat khusus bagaimana menangani itu agar tidak sampai ada genangan yang lebih lama," kata Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, di ruang kerjanya, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (30/12).

Ia menjelaskan, karena kemarin elevasi air laut naik, sehingga beberapa pompa di Balongsari itu harus dimatikan.

Ini dilakukan agar air itu tidak meluber ke pemukiman warga di sekitar. Sehingga proses surutnya genangan yang terjadi di beberapa titik itu menjadi lebih lama.

“Karena hanya satu pompa, sehingga genangan surutnya membutuhkan waktu yang lama,” terang dia.

Menurut dia, wilayah Surabaya Barat berbeda dengan Surabaya Timur. Di Surabaya Barat, sangat minim lahan untuk resapan air karena langsung berbatasan dengan banyaknya bangunan pabrik.

Hal ini berbeda dengan kondisi wilayah Surabaya Timur yang masih ada mangrove dan tambak, sehingga tidak terlalu signifikan walaupun air laut itu naik.

“Nah ini yang perlu kita evaluasi nanti di Surabaya Barat, kalau misalkan memungkinkan perlu kita rancang bikin waduk atau bozem yang lebih besar lagi,” katanya.

Di sisi lain, Whisnu mengungkapkan, saat terjadi genangan kemarin, petugas Dinas PU dan Bina Marga juga menemukan limbah kasur yang menyumbat saluran box culvert.

Hal itu yang kemudian mengakibatkan aliran air saat hujan deras kemarin menjadi tidak lancar, dan berujung dengan terjadinya genangan.

“Kemarin di Sukomanunggal kita juga menemukan tiga kasur,” ungkap dia.

Oleh karena itu, kata Whisnu, perlu adanya kesadaran bersama masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan terutama di sungai yang kemudian merugikan banyak orang.

“Kita juga lakukan imbauan lewat camat dan lurah agar kesempatan hujan itu tidak malah buang sampah di sungai,” pesannya.

Pihaknya berharap, masyarakat sadar akan pentingnya kebersihan dan membuang sampah di tempat yang telah disediakan. Sebab, untuk mencegah terjadinya genangan, juga diperlukan peran serta dan kesadaran dari masyarakatnya.

“Kita imbau juga kepada seluruh masyarakat Surabaya agar ikut membantu pemerintah kota menjaga kota ini. Jangan sampai yang seperti itu terulang terus,” pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA