Ibu empat anak tersebut memang dikenal aktif dalam berbagai organisasi, termasuk Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
Fery menuturkan, ia bersyukur bisa bertemu dengan sosok-sosok penggerak PKK, yang didominasi oleh ibu-ibu yang selalu ingin berdampak bagi lingkungan.
"Mereka aktif menyuarakan pola hidup sehat, ketahanan keluarga, tentang tes, tentang segala macam hal yang terkait dengan keluarga," kata Fery dalam Farah ZoomTalk bertajuk "Halo Ibu Fery!" pada Rabu (16/12).
Di awal pandemi Covid-19, Fery mengaku merasakan ibu-ibu PKK kehilangan pegangannya karena tidak dapat beraktivitas seperti biasa.
Tetapi mereka, lanjut Fery, dapat beradaptasi dengan teknologi sehingga dapat melanjutkan aktivitas yang bahkan lebih dari sebelumnya.
Mereka bahkan memiliki cara-cara yang kreatif dan diterima di masyarakat untuk mempromosikan protokol kesehatan (prokes).
"Mereka punya cara yang bagus, woro-woro lewat masjid. Jadi tidak ada berhentinya," ucap Fery.
Memberi contoh, Fery menyebut seorang ibu PKK bernama Maryamah yang kreatif dan berani mengingatkan masyarakat untuk memakai masker melalui media sosial.
"Kalau mbak cek di @ibu.ibukota, ada seorang ibu yang kemudian melakukan aktivias mengingatkan warga untuk menjaga memakai masker. Dia tanya memilih dikafani atau pakai masker," tuturnya sembari tertawa tipis.
Fery mengungkap, ibu-ibu juga paham betul bahwa pandemi Covid-19 tidak dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat. Untuk itu mereka aktif bergerak hingga menciptakan gerakan bernama "Gebrak Masker".
"Saya bangga sekali dengan mereka karena mereka semua bergerak. Jadi insya Allah mereka tidak bosan, tidak akan berhenti mengingatkan warga untuk melakukan 3M," tandas Fery.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Sebagai seorang istri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Fery Farhati dikelilingi oleh perempuan-perempuan hebat. 
.jpeg)
BERITA TERKAIT: