Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

SAKIP Desa Antarkan Sumedang Sebagai Top 10 Dan Top 32 KIJB 2020

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yelas-kaparino-1'>YELAS KAPARINO</a>
LAPORAN: YELAS KAPARINO
  • Rabu, 16 Desember 2020, 15:09 WIB
SAKIP Desa Antarkan Sumedang Sebagai Top 10 Dan Top 32 KIJB 2020
Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir menerima penghargaan/RMOL Jabar
rmol news logo Aplikasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP) Desa milik Kabupaten Sumedang terpilih sebagai Top 10 dan Top 32 dalam Kompetisi Inovasi Jawa Barat Tahun 2020. Apresiasi ini semakin memotivasi Pemkab Sumedang dalam meningkatkan kinerja.

Penghargaan berupa piala, piagam dan uang pembinaan itu diterima langsung Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir didampingi istri, Susi Gantini dalam acara  di The Trans Luxury Hotel Bandung.

"Inovasi Sakip Desa telah berhasil menjadikan Kabupaten Sumedang sebagai Top 10 mengalahkan kabupaten/kota lain di Jawa Barat," ujar Dony, dalam keterangannya seperti dilansir Kantor Berita RMOL Jabar, Rabu (16/12).

Dikatakan Dony, SAKIP Desa adalah disruptive village reform pada tata kelola pemerintah desa yang harus berorientasi hasil, berbasis kinerja dan bersinergi antara kecamatan dan kabupaten.
 
"Jangka panjangnya, akan berdampak kepada penurunan angka kemiskinan, penurunan stunting dan pelayanan yang optimal," ungkapnya.

Dony yakin, dengan SAKIP Desa pengelolaan Dana Desa dan Alokasi Dana Desa akan lebih fokus dan berorientasi hasil.

"Dengan diterapkannya SAKIP Desa, ada potensi efisiensi sampai 15 persen. Dana Desa di Sumedang mencapai Rp 300 miliar lebih, dengan menerapkan SAKIP Desa kami proyeksikan efisiensinya bisa mencapai angka Rp 40 miliar lebih," katanya.

Sementara itu, Kepala Biro Organisasi, Sekretaris Daerah (Setda) Jawa Barat, Asep Sukmana menyebut, Pemprov Jabar sangat mengapresiasi inovasi SAKIP Desa yang menjadi percontohan di kota/kabupaten di Jabar.

"SAKIP Desa ini sangat luar biasa. Sekarang ini banyak sekali uang-uang yang bergulir di desa yah. Tapi tidak ada instrumen atau tidak ada program bagaimana agar uang ini digunakan scara transparan," ujar Asep.

Di sisi lain, Organisasi Pemerintahan Daerah (OPD) baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota antusias mengikuti Kompetisi Inovasi Jawa Barat (KIJB) 2020. Secara persentasi, hampir naik 100 persen dibandingkan 2019.

"Inovasi Jabar merupakan kali kedua. Alhamdulillah di tahun ini ada peningkatan. Kalau tahun 2019 kita hanya 100 proposal, untuk tahun ini yang ikut 179. Jadi animo dari pemerintah provinsi maupun kota ada lonjakan yang luar biasa," tuturnya.

Menurutnya, peningkatan bukan hanya dalam jumlah peserta, tapi juga dari sisi kualitas inovasi yang ditampilkan.

"Untuk menentukan top inovasi 32 ini sangat kewalahan. Sebab, setiap OPD menampilkan inovasi yang luar biasa. Pun proses penilaiannya pun berjalan alot," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA