Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan, prediksi kenaikan penumpang tersebut dilihat dari antusiasme masyarakat saat libur panjang pada Oktober dan November 2020.
"Kita memprediksi dibanding dengan hari-hari biasa over 20 persen," ungkap Irfan di Hangar 4 GMF, Area Bandara Internasional Soekarno Hatta, Jumat (11/12).
Irfan menuturkan, hari-hari biasa yakni merupakan perbandingan dengan masa pandemi. Dia pun menyebut, saat ini tingkat kepercayaan masyarakat untuk naik maskapai Garuda Indonesia semakin membaik dan mendekati sebelum pandemi Covid-19.
"Kita lihat tren penumpang saat Pandemi Covid-19 ini, jika dilihat peningkatan penumpang saat libur panjang cukup tinggi," jelas Irfan seperti diberitakan
Kantor Berita RMOLBanten.
Irfan mengungkapkan, meski adanya kenaikan penumpang saat libur panjang, pihaknya tetap akan memberlakukan mengutamakan protokol kesehatan. Seperti menerapkan pembatasan penumpang di dalam pesawat.
"Pemerintah kan mengatur 70 persen maksimum di dalam pesawat, tapi Garuda hanya 63 persen, tapi untuk Airbus ini hanya 50 persen," tuturnya.
Irfan mengatakan, diterapkannya protokol kesehatan ketat di Garuda ini dilakukan semata-mata untuk membantu pemerintah, agar tidak ada peningkatan kasus pasca-liburan Nataru nantinya.
"Kita ciptakan situasi yang aman dan nyaman. Jangan sampai kasus meningkat pasca-liburan," pungkas Irfan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: