Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Skola Pela, Progam Untuk Menjawab Kesenjangan Pendidikan Anak Di Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Kamis, 03 Desember 2020, 21:15 WIB
Skola Pela, Progam Untuk Menjawab Kesenjangan Pendidikan Anak Di Indonesia
Penandatanganan MoU Yayasan POUK Tomang/Sekolah Samaria dan Yayasan Heka Leka/Ist
rmol news logo Kesenjangan pendidikan masih menjadi persoalan yang perlu menjadi perhatian pemerintah. Sebab berdasarkan data statistik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2019, jumlah lulusan SD yang tidak melanjutkan ke jenjang SMP mencapai 730 ribu anak.

Ada banyak faktor yang menyebabkan tingginya kesenjangan, salah satunya adalah kapasitas tenaga pengajar yang masih terbatas.

Berangkat dari hal itu, Yayasan Pendidikan POUK Tomang/Sekolah Samaria bersama Yayasan Heka Leka di Maluku, embentuk program bernama "Skola Pela", sebuah platform kolaborasi antarsekolah yang melibatkan partisipasi guru untuk saling berbagi meningkatkan kualitas dan kapasitas pengajaran terhadap para murid.

“Adanya program Skola Pela ini jawaban dari pergumulan besar kami dalam usaha meningkatkan mutu pengajaran para murid di provinsi ini,” ujar Kepala Cabang Yayasan Pembinaan Pendidikan Kristen Dr. J.B. Sitanala, Pdt. Mesakh Tomasoa menyambut kehadiran Skola Pela di Jakarta, Kamis (3/12).

SMPK Saparua dipilih menjadi sekolah pertama dalam program Skola Pela. Dalam program ini, para guru SMP Samaria di Jakarta dan SMPK Saparua akan saling berbagi soft-skills secara daring.

Program Skola Pela sendiri sebelumnya telah mendapat dukungan dari Kemendikbud melalui Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Iwan Syahril yang menerima perwakilan Sekolah Samaria dan Heka Leka, Rabu kemarin (2/12).

“Makna nilai 'Pela' dari kebudayaan Maluku mengajarkan tentang persaudaraan yang erat dalam memelihara kehidupan bersama tanpa melihat perbedaan yang ada. Semoga makna ini menjadi semangat mendorong kolaborasi aktif antarsekolah demi meningkatkan mutu dan kapasitas guru di kota dan di daerah,” ujar Iwan Syahril.

Penandatanganan nota kesepahaman/MoU antara Yayasan POUK Tomang/Sekolah Samaria dan Yayasan Heka Leka dilaksanakan digelar di Sekolah Samaria, Tomang, Jakarta, Kamis ini. Penandatangan MoU diawali dengan webinar yang diisi Konsultan Pembelajaran Dirjen GTK, Weilin Han serta para guru Sekolah Samaria dan perwakilan Kemendikbud. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA