Dijelaskan, Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany, penyebab Tangsel masuk zona merah karena adanya penambahan angka positif dan kematian karena Covid-19.
"Tadi saya tanya kenapa Tangsel jadi zona merah, karena ada penambahan positif dan kematian. Ini yang sedang kita lakukan tracking. Penambahan positif ini karena apa, dan di dimana," kata Airin dikutip
Kantor Berita RMOLBanten.
"Kan kalau kematian sudah jelas ya, untuk orang yang datang ke rumah sakit itu terlambat. Oleh karena itu, kita sedang dorong dan kita usahakan, dengan diasistensi dari pemerintah pusat untuk melakukan isolasi mandiri berkualitas," terangnya.
Untuk mencegah terlambatnya penanganan penderita Covid-19, Airin ini akan mendorong seluruh satuan gugus tugas Covid-19 agar berjalan dengan maksimal.
"Iya makanya kita dorong, satgas kita dorong, puskesmas kita dorong, kesadaran masyarakat kita dorong, di samping kita siapkan bagaimana kesiapan dari ICU, juga ruang rawat inap," tegasnya.
Masih kata Airin, angka kepatuhan pada protokol Covid-19 di Tangsel masih tetaplah sama. Namun begitu, perlu adanya peningkatan lebih bagi masyarakat Tangsel.
"Sejauh ini kepatuhan masih tetap sama. Nah ini yang tadi saya tanya ke Dinas Kesehatan, trackingnya sebetulnya mereka kena dari mana, yang pasti adalah transmisi lokal. Jadi yang paling penting dari pengalaman, disiplin protokol Kesehatan, pakai masker, jaga jarak, cuci tangan," jelasnya.
Diketahui dalam website
https://lawancovid19.tangerangselatankota.go.id/ angka positif Covid-19 di Tangsel per 1 Desember terdapat kenaikan sebesar 34 kasus dengan total 2.872 kasus.
Sementara, angka kesembuhan bertambah 18 menjadi 2.408. Sedangkan, pasien dirawat ada kenaikan 15 dengan total 346.
Sementara angka meninggal karena Covid-19 terdapat penambahan satu kasus dengan total angka kematian 118.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: