Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kasus Covid-19 Meningkat, KBM Tatap Muka Di Kuningan Dihentikan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Selasa, 01 Desember 2020, 02:52 WIB
Kasus Covid-19 Meningkat, KBM Tatap Muka Di Kuningan Dihentikan
Ilustrasi
rmol news logo Simulai kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, yang sudah berjalan dihentikan sementara seiring peningkatan kasus Covid-19.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Akibatnya, proses ujian tengah semester (UTS) dilakukan secara daring atau dikerjakan di rumah.

"Lembaga pendidikan penyelenggara pembelajaran mulai tingkat Taman Kanak-Kanak hingga SMP. Sementara untuk tingkat SMA pun akan berlaku kebijakan yang sama meski berada dalam kewenangan Pemprov Jabar," kata Jurubicara Satgas Covid-19 yang juga menjabat sebagai Kepala BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana, Senin (30/11).

Ia menerangkan, angka kasus terkonfirmasi pada Senin (30/11) total terkonfirmasi Covid-19 yakni sebanyak 1.221, terdiri dari karantina sebanyak 290 orang, meninggal 18 orang, dan discarded sebanyak 913 orang.

Sehingga, jika dilihat dari data tersebut dan hasil evaluasi Satgas Covid-19 Kuningan, sangat mungkin agenda UTS di beberapa jenjang pendidikan, dilakukan secara Daring.

"Teknis soal ujian semester tidak tahu, hanya informasi bawa orang tua murid hanya boleh mengambil soal UTS dan pengerjaan soal dilakukan di rumah masing-masing," ujar Indra.

Pertimbangan penghentian proses KBM tatap muka, kata Indra, semata untuk keamanan peserta didik terhadap resiko penyebaran Covid-19 yang kasusnya mengalami kenaikan.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Uca Somantri mengatakan, Pemda Kuningan melalui Disdikbud telah menginstruksikan kepada seluruh satuan pendidikan untuk memberhentikan proses KBM simulasi tatap muka.

"Sesuai dari arahan pimpinan dan Satgas Covid-19 daerah, KBM simulasi tatap muka hingga pelaksanaan ujian semester ini dilakukan secara daring," kata Uca Somantri kepada Kantor Berita RMOLJabar.

Ketika ditanya mengenai adanya ketidakseragaman dalam pelaksanaan ujian tengah semester. Uca menerangkan, hal ini tidak menjadi kesalahan teknis pelaksanaan pendidikan di daerah, khususnya di Kuningan.

"Sebab dalam agenda pendidikan itu disebutkan bahwa minggu kedua di bulan Desember, semua sekolah baik tingkat dasar maupun SMP itu selesai lakukan ujian semesteran," terangnya.

Sehingga di minggu ketiga dan awal tahun 2021 mendatang, lanjut Uca, ini akan terjadi liburan pasca semesteran.

"Iya usai semesteran dan pembagin rapot itu dalam kalander pendidikan libur semesteran, sehingga di Hari Natal biasanya kena waktu libur," ujarnya.

Ia berharap, kepada orang tua siswa untuk memaklumi putusan yang terjadi. Pihaknya berharap, kasus Covid-19 segera berlalu dan siswapun bisa merasakan proses belajar tatap muka kembali. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA