Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Perjuangan Guru Honorer Subang, Naik Turun Bukit Digaji 200 Ribu Perbulan Selama 14 Tahun

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Kamis, 26 November 2020, 23:40 WIB
Perjuangan Guru Honorer Subang, Naik Turun Bukit Digaji 200 Ribu Perbulan Selama 14 Tahun
Guru honorer asal Subang Kuningan Elly Mekawati mendapat penghargaan dari PGRI/RMOLJabar
rmol news logo Guru honorer Indonesia jauh dari kata sejahtera tampaknya bukan isapan jempol belaka.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Seperti yang dirasakan seorang guru honorer di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Situgede, Subang bernama Elly Mekawati (38) yang setiap harinya harus melewati jalan berliku dan naik turun bukit dari rumahnya di Subang ke MI tempat ia mengajar.

"Jarak rumah saya ke sekolah itu ada 8 kilometer lebih, setengah jam perjalanan melewati perbukitan, hutan, jalannya rusak, kalau hujan itu licin. Saya naik motor sendiri melewati jalan itu berbelok menanjak," kata Elly kepada Kantor Berita RMOLJabar, Kamis (26/11).

Belum habis soal perjalanan yang memakan waktu, guru honorer yang telah mengabdi selama 14 tahun ini juga belum mendapatkan gaji yang layak. Ia mengaku mendapat honor Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu perbulan. Namun uang itu Ia terima saat dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) MI Situgede cair atau tiga bulan sekali.

Meski begitu, terkadang kata Elly Kepala Mi Situgede berbaik hati dengan memberikan dana talangan untuk membayar honor Elly.

"Jadi guru honorer itu dibayarnya dari dana BOS. Kalau BOS cair baru diberi honor. Honornya sekitar Rp 200-300 ribu perbulan, itu dibayar kalau dana BOS cair 3 bulan sekali. Tapi kadang kepala sekolah itu tidak tega, kadang ditalangi oleh kepala sekolah dulu," ungkap Ibu tiga anak itu.

Elly mengatakan, honor yang ia terima itu hanya cukup untuk biaya operasional pulang pergi mengajar. Meski begitu, tekadnya yang kuat untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa membuat Elly tetap bertahan menjadi guru honorer.

Terlebih menurutnya, saat melihat senyum dari siswa-siswi di MI Situgede dapat menghilangkan lelah perjalanan seketika. Di MI Situgede, Elly mengajar jadi guru bidang studi Seni Budaya dan Keterampilan.

"Saya tidak melihat nilainya tapi karena memang tekad dan semangat saya untuk mengajar. Ketika sampai di sekolah melihat senyum siswa itu lelah penat hilang semua. Karena niat kami benar-benar bisa mendidik generasi bangsa," ujar Elly.

Elly berharap di Hari Guru Nasional yang jatuh pada 25 November, pemerintah dapat memperhatikan nasib guru honorer. Ia juga berpesan kepada rekan-rekannya sesama guru honorer agar tidak putus asa berjuang mencerdaskan generasi bangsa.

"Harapannya dari saya untuk semua tenaga honor jangan putus asa terus berjuang mudah-mudahan dengan perjuangan kita pemerintah bisa lebih memperhatikan tenaga honorer karena tugasnya sama dengan guru PNS," pungkasnya.

Atas pengabdian inilah ia menjadi salah satu dari enam guru honorer yang menerima penghargaan guru berdedikasi tinggi dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Penghargaan itu Elly terima langsung dari Bupati Kuningan, Acep Purnama dalam momen puncak HUT ke-75 PGRI dan Hari Guru Nasional tingkat Kabupaten Kuningan, Rabu (25/11). rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA